Revitalisasi Angkat Kinerja Bakrie Telecom

Btel 2.0
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - PT Bakrie Telecom Tbk terus memanfaatkan momentum pertumbuhan kinerja perusahaan, setelah mengeluarkan lima langkah revitalisasi pada awal kuartal 2012.

Wakil Direkur Utama Bakrie Telecom, Jastiro Abi, mengungkapkan, strategi tersebut ditujukan untuk mengembalikan kekuatan perusahaan sebagai penyedia telekomunikasi seluler berbasis Code Division Multiple Access (CDMA).

"Upaya revitalisasi ternyata mendorong perbaikan kinerja perusahaan dan membawa perusahaan ke arah yang lebih baik," kata Abi di Jakarta, Selasa 18 Desember 2012.

Dari hasil laporan perusahaan pada kuartal III-2012, terlihat perkembangan yang positif. Pendapatan perusahaan kotor tumbuh 4,3 persen dari Rp673,3 miliar pada kuartal I-2012 menjadi Rp702 miliar pada kuartal II-2012. Selanjutnya, pendapatan naik lagi 19,4 persen menjadi Rp838,3 miliar pada kuartal III-2012.

"EBITDA juga meningkat 31,1 persen dari Rp191,4 miliar pada kuartal I-2012 menjadi Rp251 miliar selama kuartal II-2012, sebelum meningkat lagi 29,2 persen jadi Rp324,3 miliar pada kuartal III-2012," ujar dia.

Sementara itu, untuk periode sembilan bulan hingga September 2012, perusahaan mencatat rugi bersih Rp988,3 miliar. Kerugian itu karena adanya beban kerugian kurs akibat depresiasi nilai tukar, sehingga mempengaruhi kewajiban perusahaan dalam mata uang asing termasuk beban bunga.

Namun, dia menambahkan, jumlah pelanggan meningkat 2,7 persen dari 11,2 juta pelanggan pada kuartal I-2012 menjadi 11,5 juta pada kuartal II-2012. Selanjutnya, jumlah pelanggan menjadi 12 juta pada kuartal III-2012, atau naik 4,5 persen dari kuartal sebelumnya.

Abi menjelaskan, khusus untuk data pelanggan layanan EVDO hingga akhir September 2012, tercatat naik 18,9 persen dari 306,3 ribu pada kuartal I-2012 menjadi 364,1 ribu pada kuartal II-2012. "Pertumbuhan hingga akhir September ini tercatat sebesar 30 persen menjadi 474 ribu dibandingkan periode sama tahun lalu," tegasnya.

Dia melanjutkan, langkah revitalisasi perusahaan dilakukan dengan beberapa program.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Pertama, penyehatan dan penguatan keuangan perusahaan. Upaya itu ditandai dengan pembayaran obligasi rupiah senilai Rp650 miliar pada September 2012.

Pendanaan obligasi itu melalui kombinasi ekuitas dan utang. Pembayaran kewajiban utang dalam bentuk obligasi itu memberikan dampak bagi kepercayaan investor.

Kedua, penguatan organisasi, budaya perusahaan, dan governance. Ketiga, kembali ke inti kekuatan perusahaan, yitu One Price (Esia) dengan banyak produk.

Keempat
, perusahaan mendorong pendapatan dari data, peluncuran Esia Max-D pada awal kuartal kedua. Kelima, peningkatan kualitas layanan dan memberikan tarif yang murah bagi pelanggan.

"Untuk tarif telepon internasional ke lebih dari 100 negara, perusahaan pada Agustus 2012 menetapkan tarif murah mulai Rp149 per menit. Tarif ini, rata-rata 40 persen lebih hemat," ungkap Abi.

Pose Nikita Mirzani bersama Rizky Irmansyah

Terpopuler: Rizky Irmansyah Ungkap Fakta Soal Nikita Mirzani, hingga Codeblue Hajar TKO Chef Arnold

Berikut deretan 5 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Senin 22 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024