Atasi Harga Pangan, Sistem Satu Atap Diberlakukan

Pedagang Daging Sapi
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
Jangan Asal Pilih, 5 Tips Ini Harus Diperhatikan Muslimah Saat Memilih Kosmetik Halal
- Pemerintah berencana merapikan sistem perdagangan dalam negeri, terutama yang berkaitan dengan daging dan produk hortikultura. Dalam waktu dekat ini, akan diberlakukan sistem satu atap dalam perdagangan yang berfungsi untuk menyederhanakan peraturan importasi produk.

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

"Nantinya, Kementerian Pertanian akan fokus kepada produksi pertanian, sedangkan Kementerian Perdagangan lebih fokus kepada perdagangan ekspor dan impor," kata Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, di Kementerian Koordinasi dan Perekonomian, Jakarta, Jumat, 5 April 2013.
4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa


Hatta menambahkan, Selama ini, para importir diwajibkan untuk memiliki tiga surat, yaitu rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH), importir terdaftar (IT), dan surat perizinan impor (SPI),  sebelum bisa melakukan impor produk.


Ketiga surat itu diurus melalui dua tempat yang berbeda, yaitu Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Para importir diwajibkan mengurus surat RIPH sebelum mendapatkan IT dan SPI dari Kementerian Perdagangan.


Karena ini dinilai terlaku rumit dan menyusahkan para importir, Kementerian Perdagangan mengusulkan adanya sistem satu atap untuk pengurusan izin impor di satu tempat.  Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, berjanji, surat impor itu bisa didapat dalam waktu maksimal tiga hari.


"Saya berani jamin prosesnya satu dua hari. Paling lama tiga hari," katanya.


Dengan adanya sistem baru ini, diharapkan proses importasi menjadi lebih mudah. Sementa itu, Hatta juga menambahkan, berdasarkan laporan Kementerian Pertanian, realisasi impor daging sapi belum sepenuhnya terpenuhi.


"Kementerian Perdagangan akan memanggil importir yang memegang kuota untuk segera melakukan importasi. Harga menjadi naik karena supply-nya kurang," katanya.


Khusus untuk daging, pemerintah akan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk menyalurkan daging sapi dari sentra penghasil daging sapi ke daerah konsumen.


"Kami meminta Kementerian Perhubungan untuk menyediakan alat transportasi. Ini untuk mengalirkan distribusi daging dari daerah timur ke barat," kata dia.


Ketua Umum PAN ini juga sempat menyinggung harga bawang merah dan bawang putih. Kepada wartawan, dia mengakui bahwa harga kedua komoditas pangan itu sudah turun dan kembali normal.


"Harga bawang merah turun 30 persen dan harga bawang putih juga turun 75 persen. Tapi, ingat. Kita juga akan mengawasi harga bawang pada Mei nanti karena ada panen raya. Kita tidak mau petani bawang kita syok karena harga drop," katanya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya