Perempuan Ini Jadi CEO dengan Gaji Tertinggi

Angela Ahrendts, CEO Burberry
Sumber :
  • Telegraph
VIVAnews -
Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas
Dominasi perempuan dalam bisnis tidak lagi dapat diremehkan. Chief Executive Officer
Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN
(CEO) Burberry, Angela Ahrendts (53), menjadi wanita pertama dengan bayaran tertinggi di Inggris. Total pendapatan selama 2012 mencapai 16,9 juta pound sterling atau Rp258,1 miliar.
Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam

Dikutip dari
Guardian
, Selasa 11 Juni 2013, Angela berhasil membawa Burberry menjadi salah satu perusahaan
powerhouse
Inggris dengan nilai mencapai 6,3 miliar pound sterling. Burberry saat ini merupakan produk
fashion
mewah ciri khas para jet set.


Survei yang dilakukan oleh MM&K menunjukkan, Angela merupakan CEO dengan bayaran tertinggi dari 350 perusahaan besar yang ada di Inggris. Bayaran Angela, 5 juta pound sterling lebih tinggi dari kepala eksekutif dengan bayaran tertinggi berikutnya, Angus Russell, CEO Shire Pharmaceuticals, yang menerima bayaran 12,2 juta pound sterling.


Paket bayaran Angela termasuk bonus, manfaat, dan penjualan bonus saham. Ini merupakan pertama kalinya seorang perempuan naik ke puncak klasemen CEO dengan bayaran tertinggi.


Angela merupakan ibu tiga anak asal Indiana, AS. Hasrat Angela dalam dunia mode sangat kuat, hingga akhirnya berhasil meraih posisi CEO pada 2006. Terobosannya adalah "
The Burberry Check
" yang memberikan motif khas Burberry dalam berbagai produk dan menjamin keaslian.


Direktur High Pay Centre, Deborah Hargreaves, menjelaskan, prestasi Angela luar biasa, karena mampu mematahkan dominasi para pria. Namun, ia menyatakan jumlah perempuan yang berada di posisi puncak perusahaan masih sedikit.


Angela merupakan satu dari tiga perempuan CEO yang perusahaannya masuk dalam daftar
blue chip
bursa London, dan sahamnya masuk indeks FTSE 100. Dua lainnya adalah Alisa Cooper, CEO Imperial Tobacco dan Carolyn McCall, CEO EasyJet.


Sejumlah kalangan menyambut baik survei ini. Politisi oposisi, Kate Green, menyatakan survei ini membuktikan kesenjangan antara perempuan dan pria menjadi jauh berkurang. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya