- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Harga emas berjangka naik dan ditutup dengan posisi menguat pada bursa Jumat pekan lalu di New York, Amerika Serikat.
Seperti diberitakan Marketwatch, Senin 19 Agustus 2013, kenaikan harga logam mulia ini ditengarai didukung oleh aksi para investor yang cemas prospek saham yang tidak bisa lebih tinggi apabila kebijakan pengetatan stimulus moneter di AS diberlakukan pada September mendatang.
"Penurunan besar di awal tahun ini untuk harga emas dan perak sekarang memberikan kesempatan membeli bagi para investor," ujar Mike Meyer, pengamat bursa berjangka dari Everbank World Markets.
Harga emas untuk pengiriman Desember naik US$10,10 (0,7 persen) sehingga kini berada di level 1.371 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Menurut data Facset, ini merupakan level penutupan tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 19 Juni.
Sementara itu, harga emas domestik pada perdagangan hari ini di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk untuk harga DKI Jakarta berada di level Rp521.000 untuk ukuran 1 gram. Harga ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan level Rp504.000 per gram pada Kamis pekan lalu.
Sedangkan ukuran 5 gram dilepas dengan harga Rp2.460.000, ukuran 10 gram dijual Rp4.870.000, untuk ukuran 25 gram dilepas Rp12.100.000, emas batangan ukuran 50 gram dilego Rp24.150.000.
Lalu ukuran emas 100 gram berada di harga Rp48.250.000, ukuran emas 250 gram dijual Rp120.500.000 dan ukuran 500 gram dilepas di harga Rp240.800.000. Adapun harga jual kembali (buy back) emas Antam berada di level Rp455.000 per gram. (sj)
Kereta Cepat Whoosh Dikabarkan Mengalami Kebocoran, KCIC Buka Suara
Muncul narasi kebocoran di sambungan gerbong 5 dan 6 dari kereta cepat Whoosh. Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) pun membantah narasi itu.
