Riyadh Group Bangun Hotel Dekat Bandara

Harga Properti Meningkat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews – Terjebak kemacetan di ruas jalan adalah menu keseharian bagi warga Ibu Kota Jakarta. Tak terkecuali, bagi mereka yang akan bepergian menggunakan moda transportasi udara melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta.
Ditanya Kontrak STY, Erick Thohir Sebut Sepakbola Indonesia di Jalur yang Tepat

Hal lumrah, jika calon penumpang yang terjebak macet akan terlambat mengejar jadwal penerbangan, sehingga mengalami kerugian material maupun waktu terbuang percuma.  
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

Demi menjawab problem klasik warga ibu kota tersebut, Riyadh Group, perusahaan pengembang, bersama mitra usahanya, PT Adhimix Precast Indonesia, meluncurkan Soedirman Inn Condominium and Hotel.
Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Proyek hunian vertikal di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang, Banten, ini hanya sekitar 10 menit dari Bandara Soekarno-Hatta. Hunian ini dinilai layak untuk dimanfaatkan sebagai tempat persinggahan bagi para awak kabin maupun calon penumpang pesawat.  

"Proyek properti kondominium dan kondotel ini membidik potensi pasar para pekerja transportasi udara maupun pekerja pendukung di bandara," kata Presiden Direktur Riyadh Group, Bally Saputra, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 29 Agustus 2013. 

Apalagi, pada 2012, Bandara Soekarno-Hatta masuk dalam daftar 10 besar bandara tersibuk di dunia. "Jadi, Soedirman Inn Condominium and Hotel juga akan menyasar pangsa pasar calon penumpang pesawat terbang," tuturnya.  

Diketahui, jumlah penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 2012 naik 14,4 persen menjadi 60 juta penumpang. Angka itu melampaui Dubai International Airport yang melayani 57 juta penumpang atau naik sebesar 13,2 persen.

"Pemasaran unit kondominium dan kondotel ini akan dimulai awal September mendatang. Saat ini, sudah terbangun empat dari 17 lantai yang direncanakan, sehingga proyek ini sudah bisa topping off (penutupan atap) pada Februari 2014,” ujar Bally.

Menurut Bally, properti seluas 4.000 meter persegi ini adalah hasil transformasi usai mengakuisisi saham PT Busofa, pengembang Sudirman View yang juga melibatkan PT Adhimix Precast Indonesia.

"Pemilik lama menamakan proyek ini Sudirman View. Namun, karena suatu hal, proyeknya mandek di tengah jalan, sehingga akhirnya kami akuisisi. Kami melakukan perubahan desain (redesign), dengan penambahan lahan parkir demi kenyamanan konsumen," kata Bally.

Dari total investasi Rp200 miliar pada proyek ini, sebanyak 60 persen diperoleh dari pinjaman perbankan. Selebihnya adalah kombinasi dari modal internal perseroan dan uang muka konsumen.  

Soedirman Inn Condominium and Hotel ini menawarkan 400 unit kondominium dan 200 unit kondotel. Lantas, berapa harga yang dibanderol untuk unit kondominium ini?

"Harga yang ditawarkan untuk unit kondominium tipe studio mulai dari Rp249 jutaan. Sebagian unit kondotel juga akan kami jual seharga Rp299 jutaan. Kami menyediakan cash back minimal 100 persen, setelah 30 tahun yang didukung oleh sebuah perusahaan asuransi ternama di dunia," ujarnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya