Kimia Farma Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

VIVAnews - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memproyeksikan pendapatan sampai akhir tahun ini sebesar Rp 3 triliun. Sedangkan, laba bersih mencapai Rp 60 miliar.
 
Menurut Direktur Utama Kimia Farma M Sjamsul Arifin, sebagian besar pendapatan dikontribusi dari anak usaha perseroan, PT Kimia Farma Apotik sebesar Rp 1,3 triliun. Sedangkan Rp 900 miliar dari divisi manufaktur dan sisanya divisi perdagangan.

"Kami menggenjot Kimia Farma Apotik, karena potensinya besar," ujarnya pada konferensi pers perusahaan di JCC, Jakarta, Jumat, 13 November 2009.
 
Selain itu, dia mengatakan pihaknya masih berpotensi memperoleh tambahan omzet hingga Rp 600 miliar pada laporan keuangan akhir 2009.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Omzet tersebut berasal dari tiga program obat, yakni obat program Departemen Kesehatan, seperti obat HIV/Aids, obat program demam berdarah, dan obat program malaria. Nilainya mencapai Rp 150-170 miliar.

"Sedangkan obat peningkatan gizi sebesar Rp 50 miliar dan obat lain Rp 150 miliar," ujar Sjamsul.

Dia menambahkan, pada 2010, Kimia Farma Apotik diharapkan bisa menggenjot kontribusinya hingga 20 persen atau menjadi Rp 1,56 triliun dibanding kontribusi 2009 Rp 1,3 triliun.

Kondisi Tragis di Gaza, FYP Minta Yordania-Mesir Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan

Sementara itu, pada 2010, perusahaan juga berniat merelokasi beberapa pabrik. Anggaran relokasi itu akan dipenuhi dari anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) Kimia Farma.
 
"Kami berharap, omzet pada 2010 akan naik sehingga laba bersih turut terdongkrak," tutur Sjamsul.

antique.putra@vivanews.com

Ilustrasi pergerakan saham

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Saham berdividen merupakan saham dari perusahaan yang secara rutin membayar dividen kepada para pemegang saham. Berikut ini penjelasan manfaat dan risiko saham berdividen

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024