VIVAnews - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) memberi kontribusi terbesar pada laba kotor PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) hingga kuartal III-2009.
Sedangkan kontribusi terkecil berasal dari anak usaha sektor metal karena penundaan proyek.
"Kontribusi Bakrie Telecom dipicu oleh peningkatan jumlah pelanggan," kata Chief Financial Officer Bakrie & Brothers Eddy Soeparno pada paparan publik perusahaan di Hotel Four Season, Jakarta, Senin 14 Desember 2009.
Eddy menambahkan, Bakrie Telecom mengontribusi hingga 77 persen terhadap laba kotor perusahaan sebesar Rp 2,67 triliun. Operator Esia ini mampu meningkatkan pelanggan menjadi sekitar 10 juta dibanding kuartal III-2008 sebanyak 6,6 juta.
Anak usaha sektor telekomunikasi tersebut mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun pada kuartal III-2009, atau tumbuh dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 1,8 triliun.
Sementara itu, anak usaha sektor perkebunan, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) hanya mengontribusi 18 persen pada laba kotor Bakrie & Brothers. Kontribusi itu turun dibanding tahun sebelumnya.
"Penurunan itu disebabkan turunnya harga komoditas CPO (minyak sawit mentah) dan karet," ujar Eddy.
Eddy mengungkapkan, kontribusi sektor metal dan infrastruktur turun karena mundurnya proyek, terutama proyek pemerintah.
"Penurunan laba bersih Bakrie & Brothers juga karena kerugian penjualan perusahaan asosiasi Rp 375,5 miliar," katanya.
arinto.wibowo@vivanews.com