Pekan Ini, BEI Panggil Bumi Resources

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memanggil manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) guna meminta penjelasan mengenai aksi korporasi yang dilakukan perseroan.

"Dalam minggu ini, secepatnya," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito ketika ditemui di gedung BEI, Jakarta, Selasa 15 Desember 2009.

Menurut dia, pemanggilan itu terkait pemberitaan mengenai kewajiban pembayaran pajak.

Otoritas bursa juga akan menanyakan rencana kerja sama pemasaran produk batu bara PT Berau Coal. Dalam kerja sama dengan PT Recapital Advisor itu Bumi siap mengucurkan pendanaan.

Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Konversi Motor BBM ke Listrik Gratis, Begini Caranya

"Kami juga minta penjelasan hal lain seperti Berau, terutama keterlibatan mereka sebagai agen," ujar Eddy.

Bumi berencana untuk memberikan pinjaman kepada PT Berau Coal sebagai imbal balik perjanjian pemasaran (marketing agreement). Bumi telah menyiapkan dana hasil penerbitan obligasi dan pinjaman eksternal lain.

Salah satunya adalah pinjaman sebesar US$ 150 juta dari JP Morgan Chase Bank NA yang diperoleh perseroan.

Eddy menambahkan, penjelasan tersebut penting karena ada beberapa hal yang perlu dijelaskan supaya lebih komprehensif. "Jangan investor dibuat bingung," tuturnya.

Eddy mengaku, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat terganggu dengan adanya aksi korporasi itu.

"Saya kira harus lebih transparan supaya pasar bisa merespons dengan lebih pasti," ujar dia.

Apalagi, Eddy melanjutkan, nilai kapitalisasi pasar Bumi merupakan salah satu yang terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Saya kira perlu diperhatikan benar," katanya.

arinto.wibowo@vivanews.com

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5
Presiden Jokowi saat meninjau pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik

Smelter Freeport di Gresik Mulai Produksi Agustus 2024 dengan Kapasitas 50 Persen

PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan, Smelter di Gresik, Jawa Timur, siap beroperasi pada Juni 2024. Sedangkan, target mulai produksi pada Agustus dengan kapasitas 50%

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024