Cadangan Devisa Turun Jadi 64,7 Miliar


VIVAnews -
Cadangan devisa minggu pertama Desember mencapai sekitar US$ 64,7 miliar atau menurun dibanding posisi akhir November sebesar US$ 65,84 miliar. Penurunan ini dikarenakan adanya pembayaran utang luar negeri.

Menurut Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, pembayaran utang swasta lebih banyak dilakukan pada Desember. Bulan ini saja terdapat sekitar US$ 5 miliar utang swasta dibayarkan.

"Pembayaran utang swasta pada Desember selalu jauh lebih besar dibanding bulan sebelumnya, itu normal," katanya di Bank Indonesia Jakarta Kamis 17 Desember 2009.

BI tidak terlalu khawatir karena proses pembayaran utang yang lebih besar tidak mendorong melemahnya kurs rupiah. Menurutnya, rupiah hingga awal tahun mempunyai tendensi untuk menguat. "Bahwa kadang-kadang ada sentimen yang membuat dia sedikit berubah itu biasa saja," katanya.

Di sisi lain, kondisi perbankan pada 2009 tergolong baik dan sehat. Rasio kecukupan modal terjaga di level 17 persen, dan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 4,1 persen. Sementara pertumbuhan kredit hingga November 2009 sebesar 7,2 persen.

"Bank kita secara umum baik dan sehat, bahwa mungkin diantara itu ada satu dua yang masuk pengawasan intensif, itu bisa saja," ujarnya.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

heri.susanto@vivanews.com

Taspen.

Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial

PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) menegaskan komitemnnya terus mengoptimalkan peran Srikandi jadi penggerak finansial.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024