VIVAnews - Kasus Bank Century ternyata cukup menganggu konsentrasi pikiran salah satu pejabat penting di Lingkungan Departemen Keuangan, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu.
Dalam pertemuan Indonesia Economic Outlook 2010 di Hotel Borobudur, Anggito yang semestinya menjadi pembicara kunci yang dinanti-nanti, tapi ia malah bicara tidak fokus dan selalu menyinggung masalah Bank Century.
"Pak Rudjito selamat datang, Bapak masih Komisaris LPS (Lempaga Penjamin Simpanan) ya," tanya Anggito menyambut kehadiran Komisaris LPS Rudjito,
Anggito mengatakan tentang kehadiran Rudjito yang dihubung-hubungkan dengan kegiatan Pansus Century. Menurut dia, Rudjito sebagai pejabat di lingkungan LPS tidak perlu takut dipanggil Pansus.
"Bapak bukan hari ini, hari ini Pansus mengundang mantan-mantan pejabat BI, besok baru para pengurus dan Deputi Gubernur yang terlibat dalam pengambilan FPJP (Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek)," kata Anggito.
Untuk itu, candanya kepada Rudjito, masih ada waktu untuk belajar. Anggito menyarankan agar Rudjito belajar tidak hanya tentang persoalan yang dilakukan LPS soal penyelamatan Bank Century, melainkan juga termasuk peta perpolitikan di Pansus.
"Itu menarik sekali untuk diikuti proses ini, ini pembelajaran yang langka," katanya.
Anggito dalam sambutan sempat meminta maaf kalau waktu sambutan tidak memaparkan banyak tentang kondisi ekonomi Indonesia. Ia cukup percaya kepada para ekonom yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia yang sudah memahami kondisi ekonomi.
"Di kepala kita, isunya itu Bank Century terus," ujar Anggito dalam sambutan.
Tapi semua pihak diminta mengerti dan memahami karena memang itu proses dalam melangkah ke pemerintahan yang transparan dan bersih. "Kalau dinikmati asik sekali. Pansus, di live (televisi), seperti Pak Hasan (dari BPK) terlihat rileks sekali," kata Anggito.
hadi.suprapto@vivanews.com
Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali
Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.
