VIVAnews - Penerimaan negara yang bersumber dari dividen perusahaan milik negara (BUMN) telah mencapai target. Bahkan data per 23 Desember 2009, deviden yang dibayarkan kelebihan Rp 800 miliar.
Sekretaris Menteri Negara BUMN Said Didu mengatakan jumlah itu adalah semua dividen BUMN non Pertamina. "Pertamina tidak dimasukkan, karena perlu pembahasan khusus," kata Said di Kantor Menko Perekonomian, Rabu 23 Desember 2009.
Seperti diketahui PT Pertamina (Persero) dinilai sebagai perusahaan minyak dan gas (migas) yang tangguh. Buktinya, Badan Usaha Milik Negara itu memiliki piutang hingga Rp 30 triliun, namun masih tetap beroperasi.
“Perusahaan-perusahaan migas kelas dunia yang termasuk dalam The Seven Sisters saja tidak bisa memberikan piutang sebesar itu. Hanya Pertamina yang bisa,” ujar analis Geopolitik Perminyakan, Dirgo Purbo, ketika dihubungi VIVAnews di Jakarta, Sabtu 28 November 2009.
Menurut dia, dengan kondisi seperti itu layak jika perseroan migas tersebut dikatakan sebagai perusahaan yang kuat dan solid. Apalagi mengingat sebagian penghasilan yang harus disetorkan kepada pemerintah berupa dividen. Penghasilan yang diperoleh Pertamina juga tidak mudah harus harus melewati birokrasi.
Sebelumnya, dalam Rapat Rapat Kerja Menneg BUMN dengan Komisi XI DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis lalu, Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, mengungkapkan total piutang perseroan kini sebesar Rp 30 triliun. Debitor terbesar Pertamina adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 18 triliun, kemudian diikuti TNI Rp 7 triliun, dan PT Trans Pacific Petroleum Indonesia Rp 3,8 triliun.
Perusahaan lain yang memiliki utang ke Pertamina adalah PT Garuda Indonesia Rp 1,119 triliun dan PT Merpati Nusantara Airlines Rp 313 miliar.
Karen juga mengungkapkan Pertamina menargetkan pendapatan tahun 2009 senilai Rp 15,39 triliun. Target tersebut merosot setengahnya dibandingkan prognosa target karena penurunan ICP sebesar 50 persen dibandingkan tahun lalu. Selain itu Pertamina juga masih memiliki beban BBM karena adanya penugasan pemerintah lewat program PSO.
Baca Juga :
Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan U-23 Babak Pertama: 2-1, Rafael Struick Brace
Gorontalo
21 menit lalu
Timnas Indonesia U-23 unggul sementara atas Korea Selatan U-23 dengan skor 2-1 pada babak pertama perempat final Piala Asia U-23. Rafael Struick cetak brace.
Mungkinkah Kashin Koji yang Mengajari Boruto Teknik Hiraishin? Ini Penjelasannya
Gadget
25 menit lalu
Boruto Uzumaki menguasai Hiraishin no Jutsu setelah timeskip, dengan kemungkinan Kashin Koji sebagai mentornya. Pengetahuan mendalam Koji tentang teknik dan teori tentang
Itel S24, penerus fenomenal Itel S23, hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pengguna yang mendambakan performa, kamera 108MP yang mumpuni, dan harga terjangkau.
iQOO Z9 Turbo Resmi Rilis, Dengan Snapdragon 8s Gen 3
Gadget
sekitar 1 jam lalu
iQOO baru saja memperkenalkan smartphone terbarunya, iQOO Z9 Turbo, di Tiongkok. Smartphone ini menonjol dengan spesifikasi yang hebat dan harga yang terjangkau.
Selengkapnya
Isu Terkini