2010, RI Teken 4 Perjanjian Penempatan TKI

VIVAnews - Sepanjang tahun ini, pemerintah Indonesia diperkirakan akan menandatangani kesepakatan (MoU) penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) bersama empat negara penempatan lainnya, yakni Malaysia, Taiwan, Kuwait, dan Libanon.

Kesepakatan akan dimulai bersama pemerintah Malaysia, yang diperkirakan akan diteken pada akhir Januari 2010.

Plt. Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Depnakertrans I Gusti Made Arta merinci, MoU dengan pemerintah Malaysia secara substansi telah disepakati bersama.

"Masalahnya, hanya tinggal menunggu pengesahan parlemen Malaysia yang semula dijadwalkan sidang sebelum Natal 2009 tapi sampai sekarang belum ada sidang. Kalau pertengahan Januari akan ada sidang, mungkin bisa langsung diteken setelah itu," kata Arta usai Upacara Peringatan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2010.

Sementara MoU dengan Taiwan, secara substansi juga sudah final antara perwakilan dagang Taiwan dengan pemerintah Indonesia. Arta menjelaskan, MoU dengan Taiwan hanya tinggal menunggu proses finalisasi dan menunggu jawaban resmi dari pemerintah Kuwait atas draft yang disampaikan pemerintah Indonesia.

Dengan Taiwan, dia menambahkan, draft MoU dititikberatkan pada peningkatan perlindungan dan penyelesaian masalah TKI, semisal, mempercepat tindakan polisi Taiwan terhadap majikan yang melakukan pelanggaran hukum dan HAM atas TKI.

"Dengan Taiwan, relatif tidak banyak bermasalah. Bahkan standar gajinya tergolong tinggi, sekitar Rp 4,8 juta per bulan," kata dia.

Lantas dengan Libanon, pemerintah telah selesai menyusun draft MoU dengan Libanon. Arta menjelaskan, akan ada tindaklanjut pembahasan draft MoU dengan pemerintah Libanon.

Sebelumnya, pemeritah Indonesia telah berhasil menandatangani kesepakatan serupa dengan Yordania. Penandatanganan dilakukan di Bali, beberapa bulan lalu.

Sementara, MoU dengan Turki masih dalam tahap pembicaraan awal. "Kami sudah diskusi dengan Departemen Luar Negeri dan sekarang masih menyusun draft MoU," ujar Arta.

hadi.suprapto@vivanews.com

Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini
KCIC memberikan kompensasi ke penumpang Whoosh.

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memohon maag atas terkait keterlambatan perjalanan kereta cepat Whoosh sore tadi. KCIC pun memberikan kompensasi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024