Tuduhan Dumping Terigu

Asosiasi Tolak Rekomendasi Komite Dumping

VIVAnews - Asosiasi Pengusaha Industri Pangan Indonesia (ASPIPIN) menyatakan penolakannya terhadap rekomendasi pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap impor tepung terigu dari Turki.

Demikian disampaikan Ketua Umum Aspirin  Boediyanto dalam suratnya yang ditujukan kepada Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Rabu 13 Januari 2010.

Pernyataan Boediyanto itu terkait laporan akhir penyelidikan antidumping terhadap impor terigu yang berasal dari Australia, Turki, dan Sri Lanka yang dikeluarkan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI).

Boediyanto mengatakan, KADI dalam penyelidikannya tidak dapat membuktikan adanya kerugian yang diderita industri dalam negeri yang mewakili lebih dari 50 persen total produksi dalam negeri untuk barang sejenis yang diselidiki. “KADI tidak menyertakan data kerugian Bogasari dan produsen lokal lainnya," ujar dia dalam keterangan yang diterima VIVAnews.

Kenyataannya, menurut Boediyanto, secara umum berdasarkan Laporan Akhir KADI pertumbuhan industri domestik justru relatif stabil. Terlebih lagi, di dalam analisis kausalitas antara dumping dan kerugian, KADI sama sekali tidak menguji keberadaan Bogasari sebagai produsen yang dominan dengan penguasaan pasar mencapai 70 persen, di mana KADI sendiri mengakui bahwa justru
Bogasari sama sekali tidak mengalami kerugian.

Membintangi Drakor Populer The Matchmakers, Inilah Profil dan Fakta Tentang Jung Shin Hye!

"KADI seharusnya mengkaji lebih mendalam apakah memang benar persaingan antara impor dari Turki dan petisioner yg menyebabkan kerugian," katanya. "Volume impor tepung Turki hanya 4 persen dari total konsumsi terigu nasional."

hadi.suprapto@vivanews.com

Ribuan umat Katolik mengikuti prosesi jalan salib di lapangan Motang Rua Ruteng

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

Tablo, atau jalan salib digelar secara kolosal di lapangan Motang Rua Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur atau NTT, pada Jumat 29 Maret 2024. Remaja muslim ikut serta.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024