Harga Komoditas Karet Meroket Tajam

VIVAnews - Harga komoditas karet melonjak tinggi seiring melonjaknya harga minyak dunia. Meski demikian Indonesia tidak berkeinginan harga karet ini meroket tajam.

Memang banyak keuntungan yang bisa didapat dengan naiknya harga karet. Apalagi Indonesia sebagai eksportir karet terbesar disamping Malaysia, dan Thailand, tentu saja ini mendatangkan banyak devisa.

"Tapi kalau terus melonjak, dalam jangka panjang ini tidak baik juga bagi kita," ujar Wakil Menteri Pertanian, Bayu Khrisnamurthi di Kantor Menko Perekonomian, Kamis 14 Januari 2010.

Dalam perdagangan karet ini, Bayu menyebut tiga filosofi dasar yakni '3 vs 3', maksudnya adalah Indonesia, Malaysia, dan Thailand vs Good Year, Michellin, dan Bridgestone.

Artinya, kata dia, bagaimana ketika harga karet melambung, maka tiga negara produsen akan meraup untung besar saat kenaikan sementara ketiga lainnya terdepresiasi. Untuk itu dikhawatirkan akan terjadi PHK.

"Ada dampak tidak baik jangka panjang, jadi kontrol harga karet ini akan dibicarakan di Malaysia pada 18-19 Januari 2010 mendatang," ujar Bayu.

TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Gelar Aksi Saat Sidang Putusan Sengketa Pilpres
dana asing

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat, modal asing keluar atau capital outflow di pasar keuangan domestik mencapai Rp 21,46 triliun di pekan ketiga April 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024