Bangun PAM, Belanda Investasi US$ 200 Juta

VIVAnews – Pemerintah Belanda berniat melakukan investasi pada sektor air minum di Provinsi Aceh. Seperti ditulis dalam siaran pers Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi yang akan masuk ini direncanakan mencapai US$ 200 juta.

Kepala BKPM Gita Irawan Wirjawan menyatakan dukungan terhadap  rencana investasi pemerintah Belanda tersebut. ”Kami mendukung investasi Belanda di sektor air minum US$ 200 juta di Aceh,” kata ujar Gita seperti dikutip dalam siaran pers itu, Minggu 24 Januari 2010.

Gita menuturkan, investasi di sektor air minum sangat dibutuhkan di Aceh pascatsunami pada akhir 2004 lalu. Untuk itu BKPM akan segera mengagendakan waktu untuk merealisasikan rencana investasi ini.

Deputi Bidang Perencanaan Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Luky Eiko Wuryanto mengatakan investasi tersebut dipastikan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Aceh.

”Mudah-mudahan, dengan masuknya Belanda dalam pengelolaannya, kinerja dan manajemen perusahaan air minum di wilayah NAD, PDAM-nya bisa makin efisien dan profesional,” katanya.

Investasi ini rencananya akan dilakukan dalam bentuk kerjasama bersama pemerintah pusat. Lokasi investasi air minum tersebut berada di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, selanjutnya akan diteruskan ke daerah Tamia, dan kawasan Barat Aceh dan Aceh Jaya.

Dalam 15 tahun ke depan diharapkan, sistem air minum perpipaan di Aceh akan terkoneksi ke seluruh wilayah NAD.

Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini

Sekadar informasi, usai tsunami berakhir, sebagian sumber air minum dan air bersih di Aceh rusak total.

hadi.suprapto@vivanews.com

Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 

Arema FC dalam catatan buruk di dua laga terakhir Liga 1. Teranyar mereka dipecundangi Persebaya Surabaya dengan skor 0-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024