VIVAnews - Malayan Bank (Maybank) akan membayarkan dana hasil penawaran tender (tender offer) saham publik PT Bank International Indonesia Tbk (BNII) hari ini. Setelah penawaran tender tersebut, saham publik BII yang tersisa hanya tiga persen.
"Saya menjelaskan mengenai tender offer, sudah close pada 19 Nov 2008. Kami akan bayar per hari ini. Maybank berhasil mengakuisisi 97 persen saham BII," kata Presiden & CEO dan Direktur Eksekutif Maybank Dato' Sri Abdul Wahid bin Omar seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BII di Jakarta, Senin, 1 Desember 2008.
Menurut dia, setelah penyelesaian transaksi, Maybank akan mengkaji beberapa opsi terkait kepemilikan bank di BII dan Bank Maybank Indocorp. Maybank tengah mempertimbangkan apakah kedua bank itu akan dimerger atau menjadi bank umum.
"Sekarang kami dalam proses diskusi dengan BI (Bank Indonesia)," kata dia.
Maybank, lanjut dia, akan menjadikan BII sebagai lembaga keuangan yang terbesar di kawasan regional. Maybank juga siap membantu BII, seperti dalam bidang trade financing, remitance, hingga sumber daya manusia (SDM), sehingga BII bisa berkembang.
"Modal BII saat ini sangat baik. Tapi kalau di masa depan bank butuh modal, kami siap," ujar dia.
Ketika disinggung mengenai kemungkinan untuk mengakuisisi bank lainnya, menurut Dato' Sri Abdul Wahid, Maybank belum merencanakannya. Saat ini, Maybank masih fokus untuk mengembangkan BII sehingga dapat menjadi pemain besar di industri perbankan.
Kepala Hak Asasi Manusia PBB Kutuk Serangan Terbaru Israel ke Gaza
Kepala hak asasi manusia PBB pada hari Selasa 24, April 2024 mengecam serangkaian serangan terbaru Israel di Gaza yang menewaskan sebagian besar perempuan dan anak -anak.
