SBY: Tolong Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

VIVAnews- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar kondisi ekonomi yang baik tak kehilangan momentumnya. Kondisi ekonomi yang baik agar didukung dengan stabilitas politik dan keamanan.

"Tolong disadari kalau saya menggaris bawahi pentingnya menjaga iklim dalam negeri kita, saya tak ingin momentum yang ada di tangan kita, peluang kita miliki berbuat 5 tahun mendatang tak digunakan dengan baik," katanya sebelum membuka rapat kabinet terbatas bidang Polhukam di kantor kepresidenan.

Yudhoyono memberikan penjelasan terhadap capaian kinerja perekonomian dimana pertumbuhan ekonomi 2009 mencapai 4,5 persen. Selain itu dana stimulus fiskal sebesar Rp 76 triliun dengan serapan 90 persen menyumbang 0,5 persen dari pertumbuhan ekonomi tahun lalu.

Selain itu inflasi juga mencapai 2,8 persen atau hanya 3 tahun dari 30 tahun inflasi mencapai di bawah 3 persen. Cadangan devisa juga merupakan tertinggi sepanjang sejarah sebesar US$ 66,5 miliar.

Menurutnya Indonesia termasuk lulus ujian dalam rangkaian krisis 2 tahun berturut turut, mulai dari krisis pangan, energi, dan resesi global. Hal ini juga menjadi modal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2014. Pertumbuhan ekonomi tersebut bisa dicapai jika iklim investasi kondusif, pembangunan infrastrukutur di seluruh Indonesia berhasil, dan stabilitas dalam negeri bisa dijaga.

Untuk itu, lanjut dia, stabilitas politik, sosial, keamanan dalam negeri harus dijaga, termasuk langkah penegakan hukum harus ditegakkan. Pemerintah harus memberikan kebijakan kondusif dunia usaha termasuk pusat dan sinergi.

"Iklim ini merupakan pra-syarat, pre kondisi yang harus kita jaga setiap saat termasuk kondisi ekonomi agar sektor riil terus bergerak," katanya.

Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Menkopolkam
Djoko Suyanto, Menhukham Patrialis Akbar, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Jaksa Agung Hendarman Supanji, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Mensesneg Sudi Silalahi.

Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL
Sandra Dewi

Sandra Dewi Tak Lagi Jadi Brand Ambassador Produk Ini, Buntut Kasus Harvey?

Di tengah kasus yang menimpa suaminya, Sandra Dewi harus menelan pil pahit lantaran kontrak kerjasamanya sebagai brand ambassador produk pembalut harus terhenti.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024