Jawa Barat Raup Hampir Rp 1 T dari Panas Bumi

VIVAnews - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan didampingi Bupati Garut Aceng M Fikri mengunjungi pembangkit listrik tenaga panas bumi (geotermal) Gunung Derajat di Kabupaten Garut dan Gunung Kamojang di Kabupaten Bandung, Sabtu 13 Februari 2010. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melihat langsung potensi dan produksi energi di kedua kawasan tersebut khususnya dampak kegiatan itu terhadap perekonomian dan kesejahteraan kawasan.

Menurut Heryawan secara geografis, Jawa Barat merupakan kawasan sabuk gunung berapi (ring of

fire) yang menyimpan potensi panas bumi sangat melimpah. Sekitar 22,44 persen potensi nasional atau mencapai 6.101 Mega Watt (MW). Kontribusi energi panas bumi Jawa Barat terhadap nasional saat ini mencapai 93 persen atau 1.073 MW, yang berasal dari 4 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yaitu Kamojang, Awibengkok Gunung Salak, Darajat dan Wayang Windu.
 
“Untuk itu, Pemprov Jawa Barat mendukung pengembangan secara maksimal pemanfaatan potensi geothermal tersebut," kata Heryawan dalam rilis ke VIVAnews, Minggu 14 Februari 2010. "Adanya potensi panas bumi harus memberi manfaat bagi masyarakat. Di samping untuk keperluan energi listrik, panas bumi juga harus mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Saat ini suplai energi listrik Jawa Barat untuk kebutuhan jaringan Jawa, Bali, dan NTB,” ujar Heryawan.

Lebih lanjut Heryawan menyatakan sumber energi terbarukan yang paling ramah lingkungan adalah

geotermal. Jawa Barat merupakan penghasil energi panas bumi yang cukup potensial di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan alokasi keberadaan energi panas bumi, di mana 20 persen geotermal di Indonesia berada di Jawa Barat. Sayangnya, potensi itu belum dimanfaatkan optimal. Dari sekitar 40 titik yang berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 6.000 MW yang dimanfaatkan baru sekitar 2.000 MW.

Pada kesempatan itu Gubernur meningatkan agar perusahaan pembangkit listrik tenaga geotermal meningkatkan kepedulian kepada kawasan sekitar khususnya memberikan manfaat kepada warga di sekitar lokasi pembangkit. Bentuknya, menurut Heryawan selain dana Corporate Social Responsibility (CSR) juga pembinaan yang mendorong kemajuan perekonomian kawasan sekitar.  "Harus diprioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” ujar Gubernur yang diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional itu.

Terkait Dana Bagi Hasil (DBH) panas bumi, Gubernur mengungkapkan bahwa Pemprov Jabar sudah melakukan fasilitasi perhitungan Dana Bagi Hasil (DBH) panas bumi. Sehingga akhir tahun 2009 secara keseluruhan Provinsi Jawa Barat mendapatkan DBH sebesar Rp 993,35 miliar yang akan dibagikan kepada 4 Kabupaten Penghasil dan 22 Kabupaten/Kota lainnya. Sedangkan bagian Provinsi sendiri adalah sebesar Rp 198,67 miliar.

Detik-detik Bharada Richard Eliezer Pindah Agama Jelang Menikah dengan Ling Ling
Kebakaran besar melanda Toko frame atau bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel) Kamis 18 April 2024 malam.

Tujuh Tewas Akibat Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel, 2 Korban Masih Anak-anak

Toko frame di Mampang, Jakarta Selatan, ludes dilalap sijago merah, Kamis, 18 April 2024. Akibat peristiwa kebakaran tersebut, memakan korban tujuh orang meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024