VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini, Senin 8 Maret 2010, memberikan kuliah umum Dinamika Perekonomian Indonesia kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dalam kuliah itu, Sri Mulyani menyinggung bahwa dirinya sedang sensitif kalau berbicara 'sistemik'.
"Ini kuliah bicara sistemik. Saya jadi sensitif," kata Sri Mulyani menggoda mahasiswa yang sedang serius belajar. Mahasiswa-mahasiswa pun tertawa lepas.
Kuliah umum ini memang bebas. Boleh diikuti oleh siapa saja, termasuk mahasiswa luar yang penasaran tentang ekonomi.
Menteri Keuangan mulai berbicara pada pukul 08.00 - 10.00 WIB. Kuliah diselenggarakan di Auditorium FE UI dan diikuti oleh puluhan mahasiswa.
Sri Mulyani yang dituduh bermasalah oleh Paripurna DPR ini, tak tampak kaku memberikan kuliah. Padahal, dia juga sering di demo mahasiswa.
Banyak candaan disampaikan Sri Mulyani untuk menyelingi di antara kuliahnya. Misalnya bagaimana dulu ketika jaman Sri Mulyani tak ada Facebook dan Twitter.
"Termasuk Anda kan ya, suka saya disebut neolib. Tapi bagaimana bisa, wong subsidinya di APBN begitu besar," kata dia. "Mungkin 'lib' saya kali ya," kata dia.
Sesuai tema, isi kuliah Sri Mulyani menceritakan tentang kondisi perekonomian Indonesia kurun waktu 10 tahun terakhir. Semua lingkup ekonomi dari cerita krisis 1997/1998 sampai ke krisis 2008 lalu, ikut diceritakan Sri Mulyani.
Sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani dibekali data yang cukup untuk membandingkan antar kejadian sehingga penjelasannya cukup mudah ditangkap.
Kepada mahasiswa, Sri Mulyani bercerita bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah sangat baik. Dibandingkan dengan krisis 1997/1998, kapital outflow terjadi sampai 4 tahun. Sementara pada krisis 2008, aliran modal keluar hanya terjadi sementara waktu saja.
"Cadangan devisa kita juga hanya keluar US$ 10 miliar hanya dalam 3 bulan," katanya.
hadi.suprapto@vivanews.com
Surya Paloh Akui Berkontemplasi Lama Sebelum Putuskan Gabung ke Koalisi Prabowo
Surya Paloh mengatakan, pilihan untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran itu merupakan keputusan yang baik.
