VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tadi malam bicara lebih terbuka kepada media asing dibanding media Indonesia sendiri. Bukan bermaksud membedakan, tapi alasannya ternyata adalah tentang sering ketemu atau tidaknya dengan media asing, sehingga apa yg ada perlu diluruskan.
"Saya kan tidak selalu bertemu dengan Anda (wartawan asing), jadi saya akan jelaskan untuk meluruskan," kata Sri Mulyani dalam forum media asing yang digelar Kementrian Keuangan, Selasa malam, 9 Maret 2010.
Jawaban itu disampaikan untuk memperjelas perihal fenomena politik yang terjadi di Indonesia. Menurut Sri Mulyani, tak seharusnya pemberitaan politik (kasus Century) itu disorot begitu besar dan isunya dikembangkan terus menerus.
"Sebenarnya pengertian ini untuk mengoreksi kegagalan itu dan ini harus dihargai, ini semuanya bisa memandang secara objektif," kata Sri Mulyani.
Seperti diketahui, lanjut Sri Mulyani, proses politik tentang Century memang bisa saja ada imbasnya untuk menyebutkan nama. "Kalau media bisa melihat ini dengan jernih,menyebutkan nama atau tidak, sebenarnya tidak akan ada implikasi kebelakang karena prosesnya ke hukum. Proses hukum sendiri tidak dapat disetir politik," kata dia.
Penjelasan masalah Century itu disampaikan Sri Mulyani secara gamblang kepada wartawan asing karena bukan hanya wartawan lokal yang tertarik dengan berita politik di Indonesia tapi banyak wartawan asing pun penasaran.
Jawaban diperjelas, karena tadi malam dalam acara 'Press Gathering', oleh wartawan asing dari beberapa pertanyaan yang terlontar, Sri Mulyani sempat ditanya dua kali soal masalah politik.
Sri Mulyani pun meyakinkan bahwa proses penyelenggaraan negara akan tetap berjalan. RAPBN P 2010, telah diajukan dan DPR diharap bisa membahas dengan dirinya karena banyak alokasi dana program prioritas pemerintah termasuk program partai yang ikut di dalamnya.
Ia juga sempat mengatakan bahwa memang secara undang-undang, sistem pemerintahan di Indonesia itu unik. Seharusnya, secara undang-undang sistemnya itu ada secara presidensial tapi dalam pengambilan keputusannya itu ada keterlibatan parlementer.
"Indonesia is always noise, always messy, but policy is always preville," kata dia.
antique.putra@vivanews.com
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Harta Karun Arkeologi! 21 Makam Kerajaan Han Ditemukan di Tiongkok, di Antaranya Makam Berpasangan
Wisata
33 menit lalu
Para arkeolog yang menjelajahi lereng gunung di Tiongkok telah menemukan 21 makam yang berasal dari 2.000 tahun yang lalu, termasuk di dalamnya makam berpasangan.
Sekda Supian Suri Ajak ASN dan Warga Meriahkan Peringatan Hari Jadi ke-25 Kota Depok
Siap
sekitar 1 jam lalu
Sebentar lagi Kota Depok menginjak usianya yang ke-25, HUT kota bertajuk Sejuta Maulid ini jatuh pada tanggal 27 April. Namun momentum perayaan hari jadi Kota Depok sud
Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya
Medan
sekitar 1 jam lalu
Warga menemukan tubuh korban bersimbah darah, dengan luka lebam dan sayatan senjata tajam di sekujur tubuhnya yang diyakini akibat penganiayaan dilakukan pelaku.
DIENG: Menuju Geopark Nasional, Dieng Jadi Tempat Peringatan Hari Bumi Tingkat Provinsi
Wisata
sekitar 1 jam lalu
Menjadi kawasan menuju Geopark Nasional, tahun 2024 ini, dataran tinggi Dieng dipilih menjadi tempat peringatan Hari Bumi Tahun 2024 tingkat Provinsi Jawa Tengah
Selengkapnya
Isu Terkini