- www.innagaruda.com
VIVAnews - Libur Hari Raya Waisak mendorong jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta meningkat signifikan.
Hal itu diketahui dari tingkat hunian hotel berbintang maupun kelas melati yang telah mencapai 100 persen. Sedangkan kamar hotel yang tersisa hanya untuk hari ini, Sabtu dan Minggu.
"Informasi yang kita dapatkan dari seluruh hotel berbintang dan melati yang ada menunjukkan seluruh kamar pada 28 Mei besok sudah penuh 100 persen. Tidak bisa lagi ada pesanan untuk tanggal tersebut," kata Deddy Pranowo Eryanto, ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta, Kamis, 27 Mei 2010
Menurut Deddy, wisatawan yang tidak mendapatkan kamar hotel dan kamar hotel kelas melati masih dapat menginap di rumah masyarakat, khususnya masyarakat yang daerahnya digunakan untuk wisata pedesaan yang tersebar di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.
"Di lokasi tersebut wisatawan bisa menginap dan tinggal bersama dengan keluarga pemilik rumah, sehingga benar-benar dapat merasakan suasana kekeluargaan di pedesaan," ujarnya.
Kepala Dinas Periwisata dan Kebudayaan Provinsi DIY, Tazbir mengatakan setiap libur panjang, Yogyakarta selalu dipadati dengan wisatawan yang ingin menikmati suasana Malioboro, melihat Keraton maupun berwisata ke pantai di wilayah Yogyakarta, sehingga hunian hotel, baik kelas bintang maupun melati pasti penuh.
"Itu sudah menjadi tradisi di Yogyakarta manakala ada libur panjang hotel pasti penuh dengan wisatawan. Apalagi, jika ada pertemuan khusus yang dilakukan di hotel-hotel yang ada di Yogyakarta bersamaan dengan waktu liburan," kata dia.
Tasbir menambahkan, minat masyarakat Indonesia khususnya luar Jawa, untuk berwisata ke Yogyakarta cukup tinggi. Namun, karena biaya tiket pesawat yang mahal saat libur panjang atau weekend membuat mereka mengurungkan niatnya ke Yogyakarta dan kemungkinan memilih berwisata ke luar negeri dengan maskapai penerbangan asing.
"Saat ini, maskapai penerbangan asing memberikan pelayanan cukup baik serta tiket yang murah, serta adanya paket wisata yang dikelola oleh maskapai itu sendiri," tutur Tasbir. (umi)
Laporan: KDW | Yogyakarta
antique.putra@vivanews.com
Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi
Pencalonan Hakim Agung Suharto sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung menuai respons negatif karena Suharto pernah menganulir hukuman mati untuk Ferdy Sambo.
