Wapres Minta Komitmen Negara Maju Bantu MDGs

Boediono dan juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat
Sumber :
  • Antara/ Saptono

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono meminta komitmen negara maju dalam memberikan pendanaan kepada negara berkembang dalam mencapai Millenium Development Goals (MDGs).

Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel

Menurut Boediono, komitmen negara maju tidak terdengar lagi sejak Konsensus Monterey di Mexico pada 2002 dan Konferensi Tingkat Tinggi Negara G-8 di Glenagles, Skotlandia, pada 2005.

Hal ini diungkapkan Wapres Boediono saat memberikan sambutan dalam Konferensi MDGs Asia-Pasifik di Jakarta, Selasa, 3 Agustus 2010.

"Dengan terjadinya krisis global ini komitmen yang disepakati negara maju di Monterey dan Gleneagles nyaris tak terdengar lagi. Laporan PBB menyatakan bahwa bantuan pembangunan dari negara-negara maju hanya mencapai 0,31 persen dari PNB (Produk Nasional Bruto). Jauh dari angka target 0,7 persen," kata Boediono.

Boediono kemudian memberikan sejumlah gambaran di kawasan Asia yang jauh dari pencapaian MDGs. "Masih terjadi kemiskinan ekstrim, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Dan kelaparan pada anak-anak, khususnya di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara," ujarnya.

Selain itu, masih terjadi ketimpangan yang besar dalam kesempatan mendapat akses pendidikan dasar di kawasan Pasifik. Angka kematian ibu dan bayi di Asia Tenggara juga memprihatinkan.

Karena itu Boediono kemudian berharap negara maju berkomitmen terhadap Konsensus Monterey tahun 2002 dan Gleneagles pada 2005. Kemudian, bagi negara yang memiliki cadangan fiskal yang cukup untuk terus menjalankan stimulasi ekonomi, diarahkan pada pencapaian target MDGs. Sedangkan bagi negara yang memiliki ruang fiskal terbatas, swasta diharapkan dapat berpartisipasi aktif.

Sedangkan dalam jangka panjang, Boediono berharap pencapaian MDGs tidak hanya terhenti pada tahun 2015. "Pasca 2015 perbaikan harus berlanjut," ucap mantan Gubernur Bank Indonesia ini. Selain itu, Boediono menekankan pembangunan sumber daya manusia harus menjadi titik sentral pembangunan. (hs)

Tiga orang anggota TNI dikabarkan tersambar petir di depan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2024 siang.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024