- Fanny Octavianus
VIVAnews - Penguatan nilai tukar sejumlah mata uang regional terhadap dolar Amerika Serikat membuat rupiah tetap menguat pada kisaran 8.950-9.000 per dolar AS. Rupiah diperkirakan bergerak pada rentang itu dalam jangka yang cukup lama.
Dalam transaksi valuta asing di Bloomberg, perdagangan Jumat 27 Agustus 2010 pukul 09.00 WIB, rupiah diperdagangkan pada level 8.988 per dolar AS. Rupiah menguat 3,5 poin atau 0,04 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya. Sedangkan data kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah berada pada level 8.984 per dolar AS.
Analis valuta asing Panji Irawan mengatakan, selain karena menguatnya sejumlah mata uang dunia, penguatan rupiah juga dipicu membaiknya indeks di bursa saham Indonesia. "Indeks saham bagus, kepemilikan Sertifikat Bank Indonesia juga naik, serta adanya rencana penerbitan Samurai Bond. Ini barokah bagi nilai tukar," kata dia saat dihubungi VIVAnews.
Nilai tukar yen terhadap dolar AS pagi ini menguat 0,0765 (0,09 persen) ke level 84,3690 per dolar AS. Sedangkan euro melemah 0,0011 poin (0,0861 persen) ke US$ 1,2705 per dolar AS.
Sementara itu, di bursa saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menutup transaksi pekan ini dengan rekor baru. Ini seiring dengan membludaknya likuiditas di pasar. IHSG akhir pekan ini berpotensi bergerak menuju kisaran 3.120 - 3.180.
Pada transaksi Kamis, indeks kembali menembus rekor baru setelah naik 6,22 poin atau 0,19 persen ke level 3.145,13 dari perdagangan Rabu 25 Agustus 2010. "Meningkatnya likuiditas menyebabkan saham unggulan diburu," ujar analis PT Optima Securities, Ikhsan Binarto. (art)
Peran Jenderal Bintang 4 yang Diduga Terlibat Korupsi Timah Rp 271 Triliun
Sekretaris DPP Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus mengatakan, seorang pensiunan Jenderal Bintang 4 diduga terlibat dalam kasus korupsi timah Rp 271 T.
