- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bergerak ke atas. Terbukti, sejak awal tahun ini indeks mengalami kenaikan sekitar 27,48 persen.
Berdasarkan data BEI yang diperoleh melalui Home Online Trading System (HOTS) eTrading Securities, terlihat pada transaksi Selasa 7 September 2010 indeks berada di posisi 3.230,89 setelah menguat 13,74 poin atau 0,42 persen. Sedangkan pada Rabu, 30 Desember 2009 IHSG naik 15,36 (0,60 persen) ke level 2.534,35.
Sementara itu, keberhasilan IHSG menebus level 3.000 terjadi pada Rabu, 21 Juli 2010, di mana indeks bercokol di level 3.013,40 setelah terangkat 17,96 atau 0,59 persen. Sedangkan IHSG bermain di level 3.100, terjadi di hari Kamis 19 Agustus 2010, saat menguat 33,26 (1,08 persen) di posisi 3.105,75.
Menurut Ukie Jaya Mahendra, analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), keberhasilan IHSG terus mencatatkan rekor baru atau mengalami peningkatan dari waktu ke waktu terpicu oleh beberapa faktor.
Pertama, derasnya dana asing yang masuk (capital inflow) ke pasar saham kita. Kedua, menjelang Indonesia masuk ke dalam invesment grade. Ketiga, industri reksa dana semakin berkembang sehingga penempatan dana di pasar modal meningkat, dan terakhir saham-saham unggulan (blue chips) di Indonesia banyak yang berfundamental bagus.
"Sampai hari ini, tercatat sudah hampir terbukukan Rp20 triliun capital inflow dari awal tahun. Jadi, terlihat dana asing berhasil mengangkat IHSG cukup signifikan," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta.
Rupiah Melemah, BI Koordinasi dengan Pemerintah Lakukan Langkah Stabilisasi
BI menegaskan, bakal melakukan langkah stablilisasi terkait nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS.
