- pkss.co.id
VIVAnews - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengungkapkan rasio pemecahan nilai nominal saham (stock split) perseroan diperkirakan berada pada kisaran 1:2 hingga 1:4. Aksi korporasi ini diharapkan bisa dilaksanakan sekitar November-Desember 2010.
"Insya Allah November kami akan melakukan RUPSLB (untuk meminta persetujuan stock split)," kata Direktur Utama BRI Sofyan Basir usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis 16 September 2010.
Menurut Sofyan, pihaknya hingga saat ini belum menunjuk pelaksana penjamin emisi (underwriter) terkait rencana aksi korporasi tersebut. Sebab, stock split bukan aksi korporasi yang sulit dilaksanakan.
Manajemen berharap dengan adanya persetujuan pemegang saham, BRI akan langsung merealisasikan rencana tersebut. "Langsung saja setelah RUPSLB, sekitar November atau Desember, sehingga awal tahun sudah selesai," katanya.
Seperti diketahui, BRI pernah melontarkan rencana stock split beberapa waktu lalu. Manajemen memberikan syarat, stock split dapat dilakukan jika harga saham BRI berada di atas Rp10.000 per unit dan bertahan hingga akhir tahun. Pada transaksi siang ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham BRI berada di level Rp10.350 per unit.