Cadangan Devisa Nyaris Tembus US$84 Miliar

Nasabah menukar uang dolar di Bank Korea, Seoul
Sumber :
  • AP Photo/Ahn Young-joon

VIVAnews - Cadangan devisa menembus level hingga US$ 83,9 miliar per 21 September atau naik dibanding akhir Agustus sebesar US$ 81,3 miliar.

Menurut Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono, kenaikan itu didukung oleh penarikan utang, penerimaan pemerintah dari migas, apresiasi rupiah dan pelemahan dolar dibanding mata uang yang lain.

"Itu juga biasanya kita sebut derevaluasi. Penempatan kita kan ada macam-macam. Nah itu kita bisa meningkatkan penempatan kita dari sana," katanya di DPR, Rabu, 23 September 2010.

Namun, dia menekankan bank sentral juga melakukan intervensi untuk mengimbangi agar rupiah tidak terlalu cepat terapresiasi.

Terkait dengan aliran modal, ia menilai inflow akan terus masuk ke negara emerging market, meski tak sebesar sebelumnya. Jika perbaikan negara maju tidak membaik secepat yang diperkirakan, maka investor masih akan masuk ke Emerging Market. Namun jika ada perbaikan di Amerika, maka kemungkinan akan berkurang. "Tapi tidak seluruhnya. Jadi inflow masih tetap ada ke kita," ujarnya.

Kondisi Amerika yang membaik berdampak baik pada sisi eksternal Indonesia. Jika sisi eksternal membaik, maka ekspor akan meningkat, meski ada juga kecenderungan impor juga meningkat. "Tetapi, ketidakpastian masih ada."

Kubu 03 Batal Hadirkan Kapolda, Yusril: Gara-gara Saya Gertak, Enggak Berani Muncul
Ilustrasi Ibu Bekerja

Deretan Negara yang Memiliki Work Life Balance Terbaik di Dunia, Adakah Indonesia?

Di seluruh dunia, masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan, yang dikenal sebagai work life balance.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024