Dibeli Pertamina, Ini Kerajaan Bisnis Medco

Kilang minyak offshore
Sumber :
  • orrtextile.com

VIVAnews - Badan Usaha Milik Negara terbesar, PT Pertamina, bakal mengambil alih kepemilikan PT Medco Energi Internasional Tbk yang kini dikuiasai miliarder Arifin Panigoro. Alasannya, Pertamina ingin menaikkan produksi minyak. Sebenarnya, berapa besar proyek-proyek Medco?

Dalam laporan keuangan semeseter pertama 2010, Medco menyatakan menguasai beberapa sumur minyak, baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri ladang minyaknya terbentang dari Aceh hingga Sulawesi. Sedangkan di luar negeri, dia memiliki blok di Amerika dan Timur Tengah.

Beberapa sumur milik Medco yang sudah produksi adalah Lapangan Rimau, South Central Sumatera, Lematang, Bawean, Sembakung, dan Tarakan. Medco juga tengah melakukan eksplorasi di Blok Merangin, Bangkanai, Bengara, Nunukan, dan Simenggaris. Sedangkan blok yang masih dalam taraf pengembangan adalah Blok A di Aceh.

Di luar negeri, Medco memiliki delapan lapangan yang telah berproduksi di Amerika Serikat, dan lima blok lain masih dalam tahap eksplorasi. Selain itu, Medco juga mengeksplorasi dua blok di Yaman, satu blok di Libya, dan satu blok Kamboja. Di Tunisia masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan di Oman, Medco mendapat proyek jasa pengeboran.

Dari semua itu, Medco hanya menguasai tiga blok, yaitu Blok Libya-47, Senoro Toili, dan Blok A, dengan cadangan produksi masing-masing 175,8 juta barel ekuivalen minyak (MBOE), 45,2 juta MBOE, dan 22,1 MBOE. Sedangkan total cadangan dari lapangan millik Medco sebesar 225,37 MBOE, dengan kandungan 37 persen minyak dan 63 persen gas.

Bisnis Medco bukan hanya di sektor hulu, di hilir pun memiliki beberapa proyek. Sektor hulu hanya menyumbang 65 persen dari pendapatan Medco. Sisanya, dari pembangkit listrik, usaha hilir migas, dan kontrak jasa pengeboran. Industri hilir menyokong 13 persen, listrik 8 persen, dan 14 persen sisanya kontrak.

Melalui PT Medco Power Indonesia, Medco memiliki empat pembangkit listrik tenaga gas di Batam dengan total kapasitas 156 MW. Sedangkan yang lain, Medco memiliki PLTU Tanjung Jati B, di Jawa Tengah, dengan kapasitas 1.320 MW.

Bisnis hilir migas dilaksanakan melalui PT Medco Downstream Indonesia yang menguasai kilang elpiji di Rimau, Sumatera Selatan dengan kapasitas 73 ribu ton per tahun. Kilang ini dipasok dari lapangan gas Blok Rimau miliknya.

Medco juga memiliki kilang ethanol di Lampung dengan kapasitas 180 kiloliter per hari. Serta memiliki tangki penyimpanan BBM dengan kapasitas 22,7 ribu kiloliter. Di bidang batu bara, Medco memiliki proyek gas metana batu bara (CBM) di Sumatera Selatan, dan proyek tambangnya di Kalimantan Timur. Medco juga memiliki proyek pipanisasi gas dari Gunung Megang (Sumatera Selatan) ke Pagar Dewa (Bengkulu).

Dari proyek-proyek itu, Medco bisa mengantongi pendapatan pada semester pertama tahun ini sebesar US$397 juta dan laba bersih US$12,1 juta. (hs)

Pilkada Serentak 2024 Diusulkan Ditunda, Ini Sejumlah Pertimbangannya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

Polda Metro Jaya menegaskan bakal memberikan pengamanan pada seluruh gereja yang ada di wilayah Jadetabek saat Tri Hari Suci Paskah yang dimulai hari ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024