Mengapa Masyarakat Gemar Berburu Emas

Emas
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Kesadaran masyarakat berinvestasi dengan emas terus meningkat, seiring meningkatnya harga komoditas tersebut. Hal itu terlihat dari peningkatan penjualan logam mulia yang dilakukaan Perum Pegadaian.

"Penjualan logam mulia di Pegadaian mengalami peningkatan sebesar 20 persen per bulan," ujar Damar Latri Setiawan, pimpinan cabang Perum Pegadaian Kramat Jati, Selasa 16 November 2010.

Menurut Damar, masyarakat memiliki kesadaran tinggi berinvestasi emas karena secara historis harga komoditas tersebut tidak bakal turun. "Setiap tahun naik, sehingga mereka berpikir saat ini yang paling tepat untuk investasi adalah emas," kata dia.

Selain itu, dia menambahkan, keunggulan emas adalah lebih mudah dan lebih cepat untuk diuangkan, serta nilai investasinya relatif lebih kecil.

Damar mengakui, Pegadaian menjadi rujukan utama masyarakat yang ingin mencairkan dananya dalam waktu cepat. Sebab, dengan bunga satu persen per 15 hari, masyarakat sudah dapat mendapatkan modal. "Rasa sayang yang tinggi terhadap perhiasan yang  dimilki menjadi alasan, sehingga tidak heran banyak masyarakat yang meggadaikan emasnya daripada menjualnya," tuturnya.

Rasa sayang terhadap perhiasan emas yang dimiliki ini juga membuat lelang yang dilakukan Pegadaian pun rendah. "Hampir 99 persen dari mereka tidak akan melepas emasnya dan akan diambil kembali, sehingga hampir tidak ada yang dilelang," kata Damar. Dari sekitar Rp10 miliar omzet Pegadaian, hanya senilai Rp100 juta dilelang.

Damar melanjutkan, investasi emas sangat cocok dipakai sebagai pelindung nilai kekayaan. Emas nilainya cenderung stabil dan dianggap tidak punya efek inflasi (zero inflation effect).

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

Menyimpan emas juga tidak memerlukan ketrampilan apa-apa. Hanya butuh sedikit biaya untuk menyewa safe deposit box atau Anda simpan ditempat yang aman di rumah.

Bagi masyarakat di Indonesia, seharusnya berinvestasi dalam bentuk emas lebih diperhatikan dibandingkan investasi lainnya karena perekonomian Indonesia sering kali rentan terhadap krisis. Secara struktural, ekonomi Indonesia cukup rawan terhadap inflasi.

Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024