- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Pemerintah akan meniru India dalam upaya mempercepat pembangun infrastruktur. Caranya pemerintah dengan menerbitkan obligasi khusus dalam bidang infrastruktur.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa penerbitan obligasi ini guna menangkap dana asing yang beberapa bulan terakhir cukup deras masuk ke Indonesia.
"Ini seperti India yang membuka sektor khusus obligasi infrastruktur," kata Hatta di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis 18 November 2010. Dengan cara ini, lanjut Hatta, dana-dana asing yang masuk bisa diarahkan ke sektor strategis, seperti infrastruktur.
Bersama Bank Indonesia, saat ini pemerintah tengah membicarakan bagaimana perekonomian Indonesia ke depan agar lebih baik. Pemerintah tidak ingin dana-dana asing yang masuk tanpa terarah ini menyebabkan ancaman krisis baru di dalam negeri.
"Jadi tadi bersama Bank Indonesia kami membicarakan seperti bagaimana upaya menjaga inflasi, dan mendorong aliran modal masuk ke sektor yang lebih produktif," ujar Hatta usai memimpin rapat bersama menteri-menteri ekonomi dan diikuti oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia.
Menurut Hatta, pemerintah bersama Bank Indonesia sampai detik ini belum ada pembicaraan mengenai upaya menahan atau mengerem aliran modal masuk. Hatta menilai bahwa kebijakan BI seperti menahan (holding) Sertifikat Bank Indonesia 1 bulan dianggap cukup. Sementara pemerintah sampai saat ini juga belum memiliki rencana menerapkan pajak atas aliran modal asing yang masuk ke Indonesia.
Petinggi PPP Minta Pimpinan Realistis Segera Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Ketua Mahkamah Partai PPP Ade Irfan Pulungan meminta partainya realistis dan segera merapat ke koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
