RI-Eropa Bangun Industri Hilir Minyak Sawit

Kelapa sawit.
Sumber :
  • Antara/Maril Gafur

VIVAnews - Uni Eropa menjajaki kerja sama industri hilir khususnya produk agrikultur dengan Indonesia. Negara-negara di Eropa itu juga sudah memulai proses pembentukan usaha patungan (joint venture) untuk produk oleochemical, turunan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, produk CPO Indonesia saat ini mencapai 20 juta ton per tahun. "Sebagian besar masih diekspor dalam bentuk CPO. Belum banyak yang memanfaatkan untuk finish product, apalagi oleochemical," kata dia di Jakarta, Senin 29 November 2010.

Pemerintah pun, menurut Hatta, menyediakan kluster khusus untuk pengembangan produk turunan CPO itu. Letaknya di Kuala Enok, Riau dan Kalimantan. "Di Riau sendiri sudah ada dua," ujar dia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, mengatakan tahun ini investasi Uni Eropa di Indonesia meningkat 17-18 persen. "Kami harap akan terus meningkat. Saya tidak tahu berapa, tapi sudah mengarah ke hilir yang lebih padat karya," tutur dia.

Adapun nilai investasi langsung Uni Eropa di Indonesia sebesar 50 miliar euro dan lebih dari 700 perusahaan berada di Indonesia.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Gita menjelaskan, industri furnitur merupakan penyumbang terbesar ekspor Indonesia ke Eropa. Porsinya mencapai 12 persen dari total ekspor. Industri lainnya berupa alas kaki, tekstil, dan CPO.

Mengenai insentif untuk Uni Eropa, Hatta menjelaskan, pemerintah tidak akan memberikannya. "Kalau itu lebih kepada spesifik produknya, bukan berdasarkan negara," ujar Hatta. 

Misalnya, jenis investasi apa, di daerah mana, berapa besar menciptakan lapangan kerja dan insentif apa yang diminta. "Itu kami bahas, bukan per negara," tutur dia. (hs)

Ilustrasi peta dunia.

10 Negara Terluas di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Berapa?

Meskipun Indonesia adalah negara yang luas, membentang dari Sabang hingga Merauke, namun kenyataannya, Indonesia tidak masuk 10 negara terluas di dunia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024