Transaksi Fiskal Anjlok

Penjaga Loket Pembayaran Fiskal Mulai Cemas


VIVAnews - Pemberlakuan kebijakan bebas fiskal bagi penumpang yang mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP), kini mulai meresahkan penjaga sejumlah loket pembayaran fiskal. Para penjaga loket mengkhawatirkan anjloknya transaksi pembayaran fiskal 70-80 persen akan berdampak pada nasib mereka.

"Kalau kondisinya sepi seperti ini terus, mungkin pimpinan akan menutup loket," kata Hendro, staf teller loket pembayaran fiskal UOB Buana ketika ditemui VIVAnews di terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Jumat sore, 2 Januari 2009. "Akibatnya nasib petugas loket pun ikut terancam." 

Menurut Hendro, manajemen UOB Buana akan mengevaluasi kondisi tersebut dalam jangka waktu satu bulan. "Bisa jadi pimpinan akan menutup loket karena biaya operasional yang tinggi," ujarnya. Namun, Hendro mengaku akan mengikuti apapun keputusan pimpinan.

Maklum saja, loket yang biasa dijaga Hendro pada Kamis, 1 Januari hanya melayani 25 orang dan bertambah 14 orang hingga pukul 08.00 pada Jumat, 2 Januari. Padahal Desember lalu, loket UOB Buana mampu melayani hingga 700 orang dalam sehari.

Kendati masih merasakan "enjoy" Gandung Kristianto, petugas loket pembayaran fiskal BCA juga mulai merasa cemas. "Ketakutan pasti ada, tapi saya nilai kondisinya masih wajar," katanya.

Manajemen BCA, kata Gandung, belum membahas tentang perkembangan kondisi ini. "Karena BCA prinsipnya ingin mengedepankan pelayanan, bukan nominal transaksi," katanya.

Di loket BCA, ia mengaku hanya melayani 29 orang pembayar pada Jumat, 2 Januari. Padahal, rata-rata jumlah pembayar sebelumnya sebanyak 360 orang per hari.

Catherine Wilson Ngaku Malu, Mobil Pemberian Idham Masse Ditarik Pihak Leasing
Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Sepak Bola Italia Terkaya

Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Sepak Bola Italia Terkaya

Selama lebih dari sepuluh tahun, konglomerat Hartono Bersaudara yakni Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono adalah orang terkaya di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024