Ambisi Bandara Soetta Menjadi Kelas Dunia

Suasana di Bandara Soekarno Hatta
Sumber :
  • VIVAnews/Maryadi

VIVAnews- Kondisi Bandara Soekarno Hatta yang melebihi kapasitas penumpang membuat bandara terbesar ini harus mengubah bangunannya. Bandara Soeta berambisi menjadi Bandara kelas dunia pada 2014.

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Dirut PT Angkasa Pura II Tri Sunoko memaparkan kapasitas bandara mencapai 22 juta penumpang per tahun, naik dari desain awal yang hanya sanggup menampung 18 juta penumpang per tahun.

Namun faktanya, jumlah penumpang per tahun sudah mendekati 38 juta penumpang pada 2009 dan diperkirakan lebih 40 juta pada 2010. Ini berarti Bandara Soetta sudah menampung penumpang dua kali lipat dari kapasitas yang ada. Bandara ini sendiri memiliki 3 terminal dengan luas 285.908 meter persegi.

Melihat tren saat ini, Bandara Soetta dalam lima tahun ke depan mungkin akan dikunjungi hingga 50-60 juta penumpang per tahun. "Ini menjadi tantangan utama untuk mengantisipasinya," ujar Tri S Sunoko di saat diskusi publik Mengupas Kompleksitas Bandara Soekarno-Hatta, di Jakarta Kamis, 9 Desember 2010.

Untuk menuju Bandara kelas dunia itu, AP II merancang grand design dengan melakukan pembangunan terminal 3 dan 4 menjadi lebih modern, futuristik tapi tetap mewakili nilai lokal. AP II juga akan membangun terminal kargo baru, perluasan parkir kendaraan, pengintegrasian penumpang antar terminal melalui Passenger Moving System (PMS), dan penambahan runway.

Selain itu,  Angkasa Pura II juga merencanakan adanya multi modal transport dengan membangun stasiun kereta api dan terminal bus, sentralisasi check in area terminal 1 dan 2 untuk memperluas kapasitas dan pergerakan penumpang, ekspansi akses dari dan ke bandara, perluasan area komersial aviasi dan lain-lain.

Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan melihat peningkatan jumlah penumpang yang pesat menunjukkan daya jangkau masyarakat yang membaik.

"Menggunakan pesawat saat ini bukan hal yang mewah. Namun konsekuensinya ialah keteteran untuk memenuhi pemuasan pelayanan pada konsumen," katanya.

Bambang mengingatkan meski membangun bandara kelas dunia jangan melupakan lokal konteks dimana  tempat asimilasi sosial kultural seperti nilai budaya, ekonomi. Membangun airport dengan teknologi global namun harus dapat dipertangung jawabkan secara sosial.

"Jangan melompat yang terlalu jauh tapi tidak sampai-sampai. Lebih baik dimulai dari small things but meaningfull," ujarnya. (umi)

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan
Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024