Bank Dunia: Kesenjangan Kaya-Miskin Melebar

Prioritas Pengurangan Angka Kemiskinan
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Bank Dunia merilis laporan triwulanan khusus untuk kondisi perekonomian di Indonesia. Meski tidak membahas secara mendalam tentang kemiskinan, laporan Bank Dunia menyebutkan bahwa kesenjangan antara kaya dan miskin cukup lebar.

Dalam laporan setebal 65 halaman itu dicontohkan tingkat kemiskinan antar provinsi memiliki kisaran yang cukup besar dari 37 persen di Papua hingga 3,5 persen di DKI Jakarta.

"Tanpa mencoba melakukan analisis yang mendalam, cukup menarik untuk membandingkan tren agregat ini. Sebagai contoh, kondisi perumahan perkotaan juga telah meningkat secara moderat," tulis laporan Bank Dunia.

Akses perkotaan dan perdesaan terhadap layanan sanitasi juga mengalami tren yang meningkat. Tetapi, bagian penduduk perkotaan yang memiliki akses terhadap pasokan air lewat pipa telah menurun.

Menurut Bank Dunia, akses terhadap layanan dasar juga sangat bervariasi sesuai kondisi geografi. Sesungguhnya, akses terhadap layanan dasar dan prasarana berhubungan dengan tingkat konsumsi rumah tangga, pendidikan, gender, serta pekerjaan.

Di antara angka-angka pokok tersebut, masih tetap dijumpai variasi tingkat kemiskinan. Sebagai contoh, tingkat kemiskinan per sektor kerja pada 2010 berkisar 19 persen bagi sektor pertanian hingga 1,4 persen untuk industri. Sedangkan sektor jasa mencapai 6,2 persen.

Sementara itu, Bank Dunia juga menyebutkan bahwa penduduk di bawah garis kemiskinan telah menunjukkan penurunan berkelanjutan sejak 2006, yakni dari 17,8 persen menjadi 13,3 persen. Jumlah kaum miskin telah turun menjadi 31 juta jiwa pada 2010.

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) agregat dan konsumsi yang berkelanjutan pada periode ini turut berperan dalam menurunkan kemiskinan perkotaan maupun perdesaan.

Ketua MK Suhartoyo, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Menurut kuasa hukum KPU, meski nama Hasyim Asyari disangkutpautkan dengan banyak dugaan pelanggaran tapi proses Pemilu 2024 tetap berjalan lancar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024