Pangan Melonjak, Menteri Ekonomi Rapat Khusus

Hatta Rajasa
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Kenaikan harga komoditas pangan di Tanah Air semakin menyita perhatian pemerintah. Rencananya, seluruh menteri bidang Perekonomian bakal menggelar pertemuan khusus membahas masalah pangan terkait perubahan ekstrim iklim dunia.

"Saya akan melakukan pertemuan sesama kementerian bidang perekonomian, khusus membahas pangan," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Selasa 4 Januari 2010.

Menurut Hatta, sejumlah agenda yang bakal dibahas dalam pertemuan Kamis mendatang (6 Januari 2011), di antaranya perencanaan perluasan areal tanam, peningkatan produksi pangan, menjaga nilai tukar petani, dan fleksibilitas penyerapan beras Perum Bulog.

Satu agenda penting lainnya adalah upaya preventif pemerintah dalam mengantisipasi perubahan iklim yang ekstrim dikaitkan dengan ketahanan pangan nasional.
 
Untuk saat ini, pemerintah sendiri belum berencana meningkatkan dana stabilisasi pangan yang dianggarkan sebesar Rp3 triliun. "Kami melihat, apakah perlu ditambah, tetapi diharapkan tidak terlalu tinggi," ujar Hatta.

Terkait kenaikan harga sejumlah komoditas pangan selama beberapa hari terakhir, Hatta menuturkan, pemerintah akan terus menjaga pasokan bagi stok pangan nasional.

Pada komoditas gula, pemerintah berencana menambah lahan perkebunan tebu sebanyak 300 ribu hektare (Ha) dari usulan sebelumnya 350 ribu Ha. Untuk lahan ini, pemerintah menyiapkan lahan di Merauke yang sudah disiapkan sebanyak 500 ribu Ha.

Untuk komoditas beras, pemerintah berharap cadangan beras pemerintah yang selama ini ditetapkan sebanyak 1,5 juta ton akan ditambah menjadi dua juta ton.

Pada bagian lain, Indonesia juga memiliki peluang menambah volume ekspor sayur dan buah-buahan pada tahun ini. Hal itu terjadi setelah ada penawaran pemerintah Singapura yang membuka peluang tambahan volume ekspor dua komoditas tersebut sebanyak 20 persen per tahun.

"Kami ingin meningkatkan pasokan sayur dan buah ke Singapura dan mereka sangat membuka dan targetnya (naik) 20 persen pertahun," kata Hatta. (hs)

Puji MK Persilakan Pemohon Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres, Refly: Luar Biasa
Detik-detik Serangan Israel ke Iran (Doc: Fox News)

Bursa Saham Asia Kompak Anjlok Imbas Ekskalasi Konflik Iran-Israel, BEI Buka Suara

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku regulator bursa saham di Tanah Air mengakui bahwa eskalasi konflik antara Iran dan Israel telah membuat bursa saham melemah hari ini.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024