Konsumsi Baja RI Kalah dari Malaysia

produk baja lembaran
Sumber :
  • Vivanews

VIVAnews - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melaporkan konsumsi baja nasional beberapa tahun terakhir terus meningkat. Sayangnya, konsumsi baja konstruksi di Tanah Air masih kalah dibandingkan Malaysia dan negara lain di Asia.

Saat ini, konsumsi baja Indonesia tercatat hanya 30 kilogram (kg) per kapita per tahun. Bandingkan dengan Malaysia yang mencapai 500 kg per kapita atau 1.600 persen dari konsumsi Indonesia. Apalagi, jika dibandingkan dengan Korea Selatan yang mengkonsumsi baja konstruksi sebanyak 1 juta ton per kapita per tahun.

"Dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, konsumsi baja Indonesia masih sangat minim," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum, Anita Firmanti, pada seminar Future Prospects of Steel for Construction in Indonesia di Hotel Gran Melia, Jakarta, Kamis, 7 April 2011.

Konsumsi baja konstruksi Indonesia beberapa tahun terakhir memang tercatat mengalami kenaikan permintaan cukup signifikan. Jika pada 2008 permintaan baja mencapai 6-7 juta ton, angka tersebut meningkat menjadi 7-8 juta ton pada 2009.

Setahun lalu, permintaan baja nasional dipastikan meningkat menjadi 8-9 juta ton.

"Kami terpacu untuk mengejar ketertinggalan terkait penyediaan infrastruktur berkualitas terkait bajanya. Karena infrastruktur menjadi lokomotif pembangunan membutuhkan suplai baja dalam jumlah besar," kata Anita.

Walau permintaan terus meningkat, Kementerian Pekerjaan Umum memastikan tidak akan mentolerir ukuran baja yang lebih rendah dari yang disyaratkan. Kementerian PU memastikan pengawasan infrastruktur akan lebih ketat dengan parameter mengenai kinerja struktur baja.

Sementara itu, Managing Director Nippon Steel Corp (NSC), Junji Uchica, menyatakan, perusahaannya saat ini sedang mengembangkan infrastruktur lebih tahan gempa bumi yang dinamai Nittetsu Super Frame yang digunakan untuk permukiman, asrama, apartemen, dan minimarket.

5 Film Romantis Berlatar Perang Dunia II, Kisah Cinta di Tengah Kekacauan

"Produk ini akan dikembangkan di Indonesia bekerja sama dengan Krakatau Steel Group," tutur Junji Uchida.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Fazwar Bujang, mengatakan, perusahaan memang berencana melebarkan bisnisnya dari sebelumnya hanya memproduksi baja. Perusahaan kini sedang mengembangkan industri hilir untuk konstruksi baja ringan lembaran. "Ini dapat digunakan pada properti apartemen dan rumah susun," katanya. (art)

Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin

Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024