Angka Kemiskinan Indonesia Versi Belanda

Prioritas Pengurangan Angka Kemiskinan
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Pemerintah Kerajaan Belanda berbeda dalam memperhitungkan angka kemiskinan di Indonesia. Menurut negara yang pernah menjajah Indonesia tiga setengah abad itu, penduduk miskin Indonesia berjumlah 100 juta orang.

"Kenapa Belanda fokus bekerja sama di Indonesia, karena dari segi pembangunan, Indonesia merupakan negara yang sangat penting," kata Menteri Urusan Eropa dan Kerja Sama Pembangunan Belanda, Ben Knapen, saat konferensi pers di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa, 5 Juli 2011.

Gandeng Sejumlah Kampus di Indonesia, Maxnovel Tumbuhkan Minat Baca Melalui Karya Fiksi

Menurut dia, dengan perhitungan penduduk miskin itu, kerja sama dalam segi sosial dan ekonomi dapat mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan, menteri asal Belanda itu keliru dalam memperhitungkan angka kemiskinan di Indonesia. "Kami perlu mengklarifikasi penyampaian Ben Knapen yang berdasarkan data standar Eropa. Kami tetap menggunakan data sesuai kajian BPS yang angka resminya 30 juta," kata Hatta.

Apalagi, Hatta menambahkan, BPS baru saja meluncurkan data terbaru untuk angka kemiskinan penduduk Indonesia. "Yakni, dari 13,3 persen turun menjadi 12,9 persen dan kita harus menggunakan data itu," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan, dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, upaya tersebut dapat menolong angka kemiskinan. "Program-program kita tidak semua didorong ke sektor pertumbuhan, tapi juga untuk menyelamatkan masyarakat dari yang mendekati kemiskinan menjadi meninggalkan kemiskinan," ujar Hatta. (art)

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra memastikan langsung ke lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Tap (PLTU) Suralaya yang menjadi backbone kelistrikan Jawa Bali.

PLN IP Targetkan Perdagangan Karbon Naik 2 Kali Lipat dari 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

Sepanjang 2023 carbon trading PLN IP telah mencapai 2.428.203 ton CO2, dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024