Tingginya Harga Emas, Ada Potensi Bubble

Emas Batangan
Sumber :
  • VIVAnews/Ist

VIVAnews - Pengamat ekonomi dari Danareksa Research Institute, Purbaya Yudi Sadewa, mengatakan harga emas yang terus melambung dapat berpotensi bubble. Keadaan ini seperti yang terjadi pada harga minyak dunia.

"Bukan berarti itu adalah safe haven yang bisa ditetapkan selamanya, tapi akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, seperti harga minyak. Ada level-level dimana harganya bubble," kata Purbaya di Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2011.

Jika untuk investasi jangka panjang, kata Purbaya, diharapkan masyarakat berhati-hati. Karena tidak mustahil ekonomi melambat dapat menyebabkan turunnya permintaan, sehingga harga emas pun akan terpengaruh turun.

"Tapi kalau memang hanya kekhawatiran saja, terus ekonomi juga masih tumbuh ya nggak apa-apa," ungkap Purbaya.

Purbaya meyakini, jika dolar Amerika turun bukan karena resesi di AS, maka hal itu tidak akan berpengaruh terhadap harga emas. Namun, jika dolar turun karena terjadi resesi, maka permintaan akan emas pun akan terpengaruh sehingga harga juga akan berubah.

"Begitu demand turun, dia akan turun juga, nggak bisa lepas dari siklus ekonomi, sekarang sih nggak apa-apa sampai Desember bagus lah, setelah itu lihat apa yang terjadi dengan ekonomi," kata Purbaya.

Permintaan terhadap emas, lanjut Purbaya, tak mungkin tidak mempengaruhi harga dalam arti harga emas dapat naik atau turun dengan sendirinya. "Contohnya minyak, tahun 2009 semua orang bilang sampai US$200 per barel, ketika melemah harga sampai dibawah US$40 per barel kan," tegasnya.

Untuk itu, kata Purbaya, dia mengimbau masyarakat berhati-hati dalam berinvestasi. Semua investasi tetap tergantung pada suplai dan permintaan. "Sekarang mungkin ada beberapa kalangan yang menembus harga ke atas, kalau tiba-tiba jatuh kan bisa bubble," ujarnya.

Sebelumnya, harga emas di Jakarta terus meroket mencapai kisaran antara Rp490.000-Rp500.000 per gram sebagai reaksi atas gejolak ekonomi dunia akibat Standard & Poor pada Jumat lalu memotong rating kredit jangka panjang AS satu tingkat dari AAA menjadi AA+.

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”
Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

PKS Terbuka untuk Bertemu Prabowo tapi Bukan untuk Menyusul PKB

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan rencana pertemuan dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto masih menunggu waktu yang tepat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024