- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews- Wakil Presiden Komunikasi Korporat Garuda Indonesia Pujobroto membantah adanya tindakan pelecehan yang dilakukan dokter pada saat perekrutan pramugari Indonesia. Tes kesehatan yang dilakukan sesuai dengan standar penerbangan.
"Tidak benar itu jika ada yang melakukan pelecehan. Proses pemeriksaan kesehatan dilakukan sesuai standar kesehatan. Dokter melakukan tugasnya sesuai standar profesinya dan terikat sumpah," katanya kepada VIVAnews, Rabu, 24 Agustus 2011.
Seperti diketahui, media asal Korea menulis mengenai dugaaan pelanggaran norma susila dalam tes perekrutan calon pramugari di Korea Selatan. Pada tes tersebut, pramugari diperintahkan setengah telanjang dan diraba --maaf--payudaranya dalam pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan itu terkait apakah pelamar memiliki cangkok payudara (implan) atau tidak.
Pujobroto menjelaskan dalam proses rekruitmen, lanjutnya, medical chek up dilakukan mengacu standar pemeriksaan penerbangan. Apalagi dalam setiapĀ pemeriksaan, dokter juga didampingi oleh staf lokal perempuan warga negara Korea. "Petugas staf lokal membantu menjelaskan tujuan pemeriksaan kesehatan itu," tambahnya.
Garuda sendiri memang merekrut pramugari dari negara lain seperti dari Jepang, Korea untuk membantu penumpang dari negara tersebut. Pramugari asal Korea sendiri mencapai 14 orang. Perekrutan di Korea seperti yang diberitakan terjadi pada 27 Juli 2011. Dari 27 pelamar, 5 orang dinyatakan gagal. Dalam tes kesehatan itu dilakukan dua kali, yang pertama dilakukan di rumah sakit setempat. Setelah itu diperiksa tim dari Jakarta.
Ia menambahkan awak kabin memiliki dua tugas utama yaitu di bidang pelayanan dan keamanan. Untuk itu Garuda melakukan medical chek up sesuai standar yang berlaku. "Ini bertujuan agar karyawan tidak mengidap penyakit yang menggnggu kinerja mereka," tambahnya.
Sementara terkait masalah implan yang ditakutkan Garuda seperti yang diberitakan. Pujobroto membantah hal itu memiliki kaitan dengan penerbangan. "Tidak ada, implan tidak ada kaitannya dengan pemeriksaan," Pujobroto menambahkan. (umi)