Antam Tersandung

Sejumlah BUMN Rugi Akibat Transaksi Derivatif

VIVAnews - Kementrian Negara BUMN mengakui sejumlah perusahaan negara menderita kerugian akibat terjebak dalam transaksi derivatif di perbankan.

"Laporan atas kerugian transaksi ini memang sudah ada," ujar Sekretaris Meneg BUMN, Said Didu di Jakarta, Jumat, 23 Januari 2009. "Namun laporan masing-masing BUMN belum sempat direkapitulasi."

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Transaksi derivatif adalah transaksi yang nilainya merupakan turunan dari instrumen yang mendasari, seperti suku bunga, nilai tukar, komoditas, ekuitas, dan indeks, bàik yang diikuti dengan pergerakan maupun tanpa pergerakan dana/instrumen.

Dia menekankan pemerintah bisa saja menganggap kerugian akibat transaksi derivatif sebagai risiko bisnis. Terutama jika itu dilakukan sesuai dengan Good Corporate Government (GCG).

Karena itu, Kementerian BUMN meminta pihak direksi melaporkan secara detail terkait transaksi ini dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Setelah RUPS bisa dilihat apakah transaksi derivatif tersebut murni sebagai risiko bisnis atau terjadi pelanggaran. "Jadi, masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan."
 
Menurut dia, melalui RUPS, semua laporan untung rugi akan kelihatan. Sebab, masing-masing BUMN menanamkan dana dalam produk derivatif perbankan yang berbeda-beda. "Ada yang tetap, ada yang dinamis," ucapnya.

Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil mengatakan sejauh ini BUMN yang sudah terkena transaksi derivatif adalah PT Aneka Tambang. Perusahaan ini melakukan transaksi hedging atau lindung nilai dengan perbankan.

"Namun, tidak ada yang menyangka jika pada September rupiah terdepresiasi sebesar itu," kata dia. BUMN juga tidak memperkirakan hal tersebut bakal terjadi. Karena itu, menurut dia, cukup wajar jika BUMN berbisnis menderita untung atau rugi.

Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

KPU menolak menanggapi tudingan dari kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024