- VIVAnews/Banjir Ambarita
VIVAnews - Pemerintah menyatakan, dua perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia, PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara, hingga kini belum mau mengeluarkan komitmen negosiasi ulang yang tengah diusahakan pemerintah.
"65 persen perusahaan tambang telah mengeluarkan komitmen siap renegosiasi," kata Direktur Jendral Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Thamrin Sihite usai rapat kerja dengan Komisi Energi dan Pertambangan di DPR, Selasa 27 September 2011. "Newmont dan Freeport tidak termasuk di dalamnya."
Dia mengatakan, pemerintah tetap berusaha secara persuasif untuk mengajak dua perusahaan tambang ini agar mau melakukan negosiasi ulang. Pasalnya, negosiasi ulang ini bertujuan untuk memperbaharui kontrak kerja demi memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia.
"Itu (kontrak kerja) menurut UU harus di negosiasi (ulang). Tetap kami undang untuk renegosiasi. Masa dia tidak mau renegosiasi," ujarnya.
Mengenai pernyataan Freeport pembayaran royalti sebesar satu persen telah cukup berkeadilan, menurut Thamrin, perusahaan tambang harus memahami ketentuan minimal pembayaran royalti yang tercantum dalam PP 45. "Pemerintah maunya kan sebesar-besarnya untuk rakyat," imbuhnya.
Dalam kontrak kerja dengan Freeport generasi dua, tidak tercantum pengaturan mengenai divestasi saham. Maka dari itu, dalam proses negosiasi ulang ini akan diperbaharui ketentuan divestasi saham tersebut.
Saat ini, pihaknya tengah berusaha fokus terlebih dahulu pada penyelesaian negosiasi ulang pada 65 persen perusahaan tambang ini. "Target tahun ini selesai," katanya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pesan singkat dan surat elektronik yang dilayangkan VIVAnews.com ke dua perusahaan itu belum ditanggapi. (eh)
Menko Polhukam Sebut Transaksi Judi Online 3 Bulan Pertama di 2024 Capai Rp 100 T
Menko polhukam RI, Hadi Tjahjanto mengungkapkan perputaran uang ada tiga bulan pertama di tahun 2024 terkait judi online jumlahnya tak main-main, yakni mencapai Rp 100 T.
