BEI: Emiten Baru Perkuat Keyakinan Investor

Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia menyatakan masuknya emiten baru akan membawa dampak positif terhadap pergerakan indeks harga saham gabungan. Kondisi itu juga diharapkan dapat menambah optimisme para investor.

"Diharapkan, pasar akan terus green dengan penambahan emiten yang ke-17 ini, PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Apalagi, bursa saham kembali ramai dalam dua hari terakhir," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2011.

Eddy menambahkan, masuknya emiten baru dapat menjadi penyemangat bagi para investor untuk kembali meramaikan pasar modal Indonesia. "Mudah-mudahan dengan masuknya emiten baru seperti Solusi Tunas Pratama, ada penyejukan dan dapat mendatangkan semangat baru," katanya.

Selain itu, dia mengungkapkan, BEI tahun ini memperkirakan delapan perusahaan yang siap melakukan pencatatan saham perdana (listing) di bursa efek. "Ada delapan yang siap, bahkan bisa lebih," tutur Eddy.

Eddy memperkirakan, jika perusahaan-perusahaan tersebut bisa lolos dari persyaratan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, serta tetap bertahan di bursa, kondisi pasar bisa seperti saat ini.

Tiga Emiten
Eddy mengungkapkan, akan ada tiga perusahaan lagi yang berniat mencatatkan saham perdana di bursa. "Ada dari sektor pertambangan, trading dan retail distribution, dengan nilai sekitar Rp1,5 triliun. Jadi, ya kita tunggu dari Bapepam," katanya.

Sementara itu, BEI mengaku tidak mempunyai target untuk nilai kapitalisasi pasar tahun ini. "Namun, kami berharap akan naik dari tahun sebelumnya, karena saya yakin ada optimisme pasar," ujar Eddy.

Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang

Hingga 11 Oktober 2011, jumlah emiten di BEI mencapai 433 perusahaan dengan total nilai kapitalisasi pasar Rp3.127 triliun. (art)

Ketua Kwarnas Pramuka Komjen Pol. (Purn) Budi Waseso

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

Permendikbud No 12 Tahun 2024 yang menghapus Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib sekolah dicurigai merupakan upaya terselubung untuk melemahkan kepemimpinan Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024