VIVA Raih Pra Efektif IPO dari Bapepam

Presiden Komisaris VIVA, Anindya N. Bakrie saat IPO Visi Media Asia (VIVA)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah mengeluarkan izin pra efektif untuk pelaksanaan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). 

"Visi Media Asia hari ini mendapatkan izin pra efektif," kata Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam-LK, Ghontor Riyantori Azis di gedung Bapepam-LK, Jakarta, Jumat 14 Oktober 2011.

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

Sementara itu, Vice President Investment Banking PT Danatama Makmur, Vicky Ganda Saputra --selaku penjamin pelaksana emisi-- mengatakan pihaknya akan segera mengumumkan kembali rencana IPO pada Selasa 19 Oktober 2011.

"Semua informasi akan kami buka di sana," kata Vicky ketika dihubungi VIVAnews.com.

Gandeng IDH.ID, KoinWorks Sediakan Layanan Pay Later bagi UMKM dan Ritel

Saat disinggung mengenai persentase dan jumlah saham yang akan dilepas, Vicky mengatakan informasi itu baru akan disampaikan pekan depan. "Yang pasti laporan keuangan yang digunakan berubah," ujarnya.

Sementara itu, target pernyataan efektif dari Bapepam-LK diharapkan diperoleh menjelang jadwal pencatatan saham (listing) pada November 2011.

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

Pada rencana IPO sebelumnya, perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.286.000.000 saham dan 571.500.000 waran seri I. Rencana IPO Visi Media Asia sempat tertunda karena masih dilakukan pengecekan oleh Bapepam-LK.

Melalui rencana IPO tersebut, perusahaan yang bergerak di bidang media itu awalnya berharap bisa meraup dana sebesar Rp640,1 miliar. Saat itu, perusahaan bersama penjamin emisi (underwriter) telah menetapkan kisaran saham perdana Visi Media Asia pada level Rp280 per unit.

Sementara itu, waran yang dikeluarkan sebanyak 571,5 juta sebagai insentif bagi calon investor. Waran itu dibagikan dengan rasio 4:1 atau setiap empat saham akan memperoleh satu waran. Harga pelaksanaan waran Rp300.

Hasil pelepasan saham itu akan digunakan 40 persen untuk membayar sebagian utang kepada Credit Suisse AG sebesar US$54 juta. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya