Produksi Tambang Newmont Turun

Kegiatan penambangan tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara.
Sumber :
  • VIVAnews/Hadi Suprapto

VIVAnews - PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) mengungkapkan bahwa sampai kuartal III-2011, produksi konsentrat tembaga mencapai 231 juta pon, emas 285 ribu ons, dan perak 934 ribu ons.

Breaking News: Israel Tembakkan Rudal ke Iran, Ledakan Terjadi di Isfahan

"Jumlah itu lebih kecil dari pencapaian pada tahun lalu, yakni tembaga yang mencapai 542 juta pon, emas 737 ribu ons, dan perak 2,3 juta ons," kata juru Bicara Newmont, Rubi Purnomo di lokasi tambang batu hijau PT NNT, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu 2 November 2011.

Menurut Rubi, penyebab penurunan angka produksi tambang dari perolehan tahun sebelumnya, karena mulai tahun ini PT NNT melakukan pekerjaan pada fase enam, yakni menambang di lapisan atas pit (tambang) yang kadar mineralnya lebih rendah dari fase lima yang dilakukan pada 2010.

"Sesuai rencana kerja dan siklus tambang, sekarang ini melakukan pekerjaan pada fase enam. Artinya, menambang di lapisan atas pit yang kadar mineralnya lebih rendah dari fase lima kemarin. Pada 2010 kemarin kan, fase lima," kata Rubi.

Menurut Rubi, penambangan pada fase lima kadar mineralnya lebih tinggi karena mengeksplorasi lapisan bawah yang memang berkadar mineral tinggi.

Penyebab Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel Tewaskan 7 Orang

Dia mengakui, karena alurnya mengerucut terbalik, di mana semakin ke bawah mengecil, agar bisa menjangkau areal lebih luas penambangan, dilakukan dengan memperlebar areal. "2008 besar, 2009 makin besar, 2010 paling besar. 2011 segini, mungkin ke depan nambah. Tapi, siklus tambang tidak bisa diprediksi berapa lama," kata Rubi.

Rubi menjelaskan, rencana produksi pada tahun ini untuk konsentrat tembaga bisa mencapai 236-271 juta pon, emas 221-259 ribu ons, dan perak 872 ribu ons.

Menurutnya, penjualan produk tersebut, rencananya 20 persen disalurkan untuk dalam negeri, yakni ke PT Semen Gresik Tbk. Sedangkan sisanya luar negeri ke Jepang, China, India dan beberapa negara lainnya. (sj)

Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Pensiunan Jenderal Bintang 4 Berinisial B Terseret Kasus Korupsi Rp271 T, Siapa Dia?

Beberapa waktu lalu Iskandar Sitorus selaku Sekretaris dari DPP Indonesia Audit Watch sempat membongkar inisial publik figur yang terseret dalam kasus mega korupsi timah

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024