Kapan Produksi Minyak RI Kembali Naik?

Sumber :
  • Pertamina

VIVAnews - Badan Pelaksana Tugas Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memperkirakan target produksi minyak pada tahun depan hanya sebesar 930 ribu barel per hari. Angka ini lebih rendah dibandingkan target pemerintah dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 yang mematok angka 950 ribu barel per hari (bph).

Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina

Deputi Operasi BP Migas, Rudi Rubiandini, menyatakan, meski target tahun depan masih di bawah asumsi makro, tetapi ia meyakini tren produksi minyak akan terus naik hingga diperkirakan mencapai satu juta barel per hari pada tahun 2014.

"Kalau tercapai sejuta-nya itu kira-kira di bulan tujuh atau delapan (2014). Jadi di akhir tahun 2014 bisa mencapai satu juta 30 ribu tapi rata-ratanya satu juta 10 ribu lah," ujar Rudi di Jakarta, Senin, 21 November 2011.

Rudi mengatakan, titik awal bagi peningkatan produksi minyak Indonesia akan mulai berlangsung pada tahun 2012. Selama ini, produksi minyak Indonesia selalu menurun setiap tahunnya.

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami

Sebagai informasi, produksi minyak tahun ini diperkirakan hanya akan berada dikisaran 904 ribu hingga 905 ribu bph.

BP Migas optimistis dengan upaya pembersihan beberapa lokasi pengeboran minyak, dipercaya dapat meningkatkan lifting minyak pada tahun depan. "Karena baru dibersih-bersih tahun ini tetapi baru menetes tahun depan. Jawa timur yang Sukowati dan sebagainya itu 1500 barel per hari. Pepatahan 2500 barel per hari. Kemudian yang kecil-kecil dikumpul-kumpul, 930 ribu barel per hari tercapai," tuturnya.

Sementara untuk produksi gas, Rudi memperkirakan terjadi penambahan 100 hingga 200 mmscfd untuk tahun depan. "Posisi saat ini sekitar 7759 mmscfd. Tahun depan kalau gas sangat cerah tapi minyak sangat jenuh. Gas itu nambahnya dari tahun ini ke tahun depan 100-200 mmscfd," jelasnya.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan pemerintah dalam usahanya menekan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, akan mendesak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengonversi bahan bakar menggunakan panas bumi atau tenaga matahari.

"Dengan menggunakan BBM, PLN itu mahal. Harga per kwh-nya antara 36-40 sen dollar per kwh. Kalau dengan gas atau panas bumi atau matahari semua jauh lebih murah, dibawah 9 sen. Kesana kita menuju," kata dia.

Indonesia, lanjut Jero, memiliki potensi panas bumi yang cukup besar dimana 40 persen panas bumi dunia berada di Tanah Air. Dalam memaksimalkan energi panas bumi, pihaknya telah menandatangani kerjasama dengan Kementerian Kehutanan untuk mendapat izin eksplorasi.

"Ada 28 titik sudah akan diizinkan untuk jadi titik-titik panas bumi," tuturnya.

Terkait dengan pemanfaatan tenaga matahari, jelas Jero, pihaknya turut telah mengkaji kemungkinan kerjasama dengan para investor asing.

"Ada satu contoh, Jepang misalnya Sharp Corporation, dia sudah membuat di Bangkok 160 hektar tanah dipasang panel surya itu bisa menghasilkan 73 MW," terangnya. (eh)

Kebakaran besar melanda Toko frame atau bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel) Kamis 18 April 2024 malam.

Kondisi Mengenaskan 5 Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jakarta Selatan

"5 korban rata-rata luka bakar ada di kepala, tangan, dan kaki. Setelah kita evakuasi langsung kita larikan ke RSUD Mampang Prapatan," ujar Kompol David Kanitero.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024