Bea Cukai Andalkan Hati Nurani Cegah Korupsi

Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Agung Kuswandono, mengatakan upaya pemberantasan korupsi yang diduga terjadi di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) muda dapat dilakukan melalui hati nurani.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Korea Selatan vs Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

"Korupsi ada di mana-mana, tapi kita benahi semuanya dengan hati nurani. That's the point," ujar Agung Kuswandono saat ditemui di Jakarta, Kamis 8 Desember 2011.

Faktor upah para pegawai, Agus mengungkapkan, tidak bisa menjadi alasan untuk melakukan korupsi. Tindakan korupsi oleh para PNS dipastikan tak akan terjadi jika para pegawai memiliki integritas yang tinggi. "Jadi, yang penting ini, nurani yang baik," tuturnya.

Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan sendiri, dia menambahkan, berusaha untuk terus memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat dengan pembenahan di tiap lini. Pembenahan dilakukan dengan memetakan masing-masing unit di direktorat tersebut.

"Potensi seluruh lini saya petakan. Kepabeanan, bea cukai, pelayanan,  semuanya harus kami petakan. Jadi, yang paling penting, bagaimana negara ini integritasnya tinggi. Itu dulu kunci utama," tuturnya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan sekitar 60 persen Pegawai Negeri Sipil diduga melakukan tindakan korupsi dengan modus perjalanan dinas.

Menurut Penasihat KPK, Abdullah Hehamahua, para pegawai negeri sipil ini diindikasikan melakukan korupsi disebabkan besarnya gaji yang diperoleh tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.

"Gajinya hanya cukup untuk 10 hari," ujar Abdullah Hehamahua saat memberikan sambutan dalam acara Hari Anti Korupsi Sedunia di Jakarta.

KPK menilai, selama ini, para PNS yang melakukan perjalanan dinas lebih banyak dibanding waktu untuk bekerja. Bahkan, sering terdapat PNS yang memiliki laporan surat pertanggungjawaban selama 360 hari. "Itu kesempatan untuk memperoleh penghasilan," tuturnya. (art)

Telingaan Aruu khas Suku Dayak

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur

Suku Dayak, salah satu suku asli Kalimantan, menyimpan kekayaan budaya yang menarik untuk ditelusuri. Bukan hanya Tak hanya tarian hudoq dan kancet papatai yang terkenal.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024