- doc.daylife
VIVAnews - Rencana penghentian bantuan pembangunan dari Eropa ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia, diyakini tidak akan berpengaruh besar terhadap laju perekonomian di Tanah Air.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, pengurangan pinjaman tersebut tidak akan mengganggu proyek-proyek kerja sama Indonesia yang berasal dari pinjaman Eropa.
Sebab, perjanjian kerja sama yang telah ada merupakan komitmen lama dengan konsep pembiayaan tahun jamak atau multiyears.
"Pinjaman komersial yang diperoleh juga merupakan pinjaman lama untuk pembiayaan kontrak multiyears yang sudah committed," ujar Rahmat kepada VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 8 Desember 2011.
Rahmat menambahkan, Indonesia tidak akan mendapat masalah dari kebijakan baru Eropa tersebut. "Terhadap Indonesia tidak ada masalah, karena Indonesia tidak pernah default," tuturnya.
Senada dengan Rahmat, ditemui di kantornya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa Indonesia relatif tidak terganggu dengan kebijakan pemberhentian pinjaman Eropa.
Sebab, Indonesia ke depan akan menerapkan kebijakan pengurangan pinjaman. "Jadi, tidak terlalu menganggu kita," ujarnya.
Minimnya hubungan dengan Eropa, Hatta menambahkan, menjadi penyebab tidak terganggunya sektor ekspor dan investasi Indonesia. "Kita tidak terlalu terkoneksi ke Eropa. Kita relatif tidak banyak gangguan terhadap situasi di Eropa," tuturnya. (art)
Rekam Jejak Luar Biasa Raja Aibon Kogila 821 Hari Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI
Dari hidupkan kota mati di sarang OPM hingga sejahterakan prajurit.
