- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara berencana membentuk BUMN khusus yang menangani properti. Bahkan, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menunjuk direktur utama PT Kereta Api untuk memimpin pembentukan BUMN khusus tersebut.
Saat ini, BUMN yang memiliki bisnis properti antara lain Perum Perumas, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Adhi Karya Tbk melalui anak perusahaannya PT Adhi Realty , dan PT Wijaya Karya Tbk.
Namun, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghada, penunjukkan PTKA atau pejabatnya untuk membentuk BUMN properti kurang pas. Sebab, perseroan yang bergerak di jasa tranportasi tersebut belum pengalaman di bidang properti.
"Selain itu, profesionalismenya dipertanyakan dalam menangani aset-aset tak produktif BUMN yang besar," kata dia, kepada VIVAnews.com di Jakarta, Selasa.
Ali menyarankan, sebaiknya pemerintah dalam membentuk badan baru yang menangani properti diambil dari Adhi Karya, PP, atau Perumnas. "Sebagian, tetap harus menggunakan konsultan independen yang profesional," ujarnya.
Lalu, apa alasan Dahlan Iskan mempercayakan PTKA membentuk BUMN properti?
"Detailnya saya tidak tahu kenapa. Tapi memang, selain PTKA, Pertamina, Bulog juga banyak memiliki aset berbentuk lahan atau tanah tak produktif yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan hunian untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," kata Ali. (ren)