- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Pemerintah memastikan tidak akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tahun ini. Pemerintah hanya akan membatasi konsumsi agar tak melewati kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak 37,5 juta kiloliter (KL).
Bahkan, tak cuma itu, pemerintah juga akan menekan subsidi energi dengan menaikkan tarif dasar listrik. "April tak hanya pembatasan (BBM), tapi juga kenaikan tarif listrik," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Selasa 3 Januari 2012.
Hatta mengatakan, pembatasan BBM dan kenaikan tarif listrik ini akan memberi tekanan pada inflasi. Namun, pemerintah telah memiliki langkah antisipasi. "Kami menekan angka inflasi dengan menjaga sektor bahan pokok," katanya.
Terkait inflasi inti, dia melanjutkan, pemerintah tidak dapat berbuat banyak, sebab faktor ini dipengaruhi oleh global. Pihaknya hanya fokus pada administered price, yaitu harga barang yang ditetapkan berdasarkan kebijakan pemerintah, seperti harga BBM dan tarif listrik.
Pemerintah, Hatta menambahkan, menyadari kebijakan pembatasan BBM perlu ditunjang oleh perbaikan pelayanan transportasi umum. Untuk itu, sektor transportasi umum tetap diberikan pengaman agar tidak menyebabkan lonjakan inflasi. "Target inflasi 5,3 persen pada 2012 tetap kami jaga," katanya. (art)
Hubungan dengan Rizky Nazar Diduga Retak Lantaran Orang Ketiga, Instagram Syifa Hadju Diserbu
Sejak kabar itu viral, banyak warganet yang memberi perhatian kepada Syifa Hadju. Mereka ramai-ramai memenuhi kolom komentar.
