VIVAnews - Valuasi saham PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) terendah dibanding perusahaan sejenis di sektornya.
Perbedaan harga wajar Sampoerna Agro di level Rp 1.340 dengan harga penutupan transaksi Kamis 5 Februari 2009 di posisi Rp 1.180 sebesar 13,5 persen.
Analis PT BNI Securities, Asti Pohan, dalam risetnya tentang Sampoerna Agro edisi Jumat 6 Februari 2009 yang diterima VIVAnews, mengatakan, pada buletin bulanan perusahaan disebutkan bahwa sepanjang 2008 Sampoerna Agro memproduksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebanyak 265.468 ton.
"Angka tersebut merupakan kombinasi dari produksi lahan inti dan plasma," kata Asti.
Pada buletin tersebut disebutkan penjualan Sampoerna Agro sepanjang tahun lalu mencapai Rp 2,28 triliun.
"Perkiraan kami, Sampoerna akan memproduksi 273.000 ton atau kurang 2,7 persen dari angka aktual produksi perusahaan," ujar dia.
Meski demikian, penjualan perseroan tahun ini sesuai dengan prediksi BNI Securities sebesar Rp 2,3 triliun. "Untuk tahun ini kami memperkirakan terjadi penurunan pendapatan pada Sampoerna Agro. Hal itu terutama karena turunnya harga komoditas CPO," tuturnya.
Dengan masih tingginya harga pupuk, dia melanjutkan, laba bersih per saham (earning per saham/EPS) Sampoerna Agro tahun ini diperkirakan turun 11 persen menjadi 217 dibandingkan 2008 sebesar Rp 244. Dengan metode DCF (discounted cash flow) harga wajar SGRO Rp 1.340.
"Kami merekomendasikan hold untuk SGRO," ujarnya.
Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali
Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.
