Menara Telekomunikasi Menjamur Tahun Ini

Ilustrasi Menara BTS.
Sumber :
  • flickr.com

VIVAnews - Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) memperkirakan sebanyak 15 ribu menara Base Transceiver Station (BTS) akan dibangun pada tahun ini. Nilai investasi untuk pembangunan itu ditaksir mencapai Rp43,2 triliun atau naik 60 persen dibanding 2011.

Berdasarkan data ATSI yang dihimpun dari 10 perusahaan telekomunikasi utama Indonesia, pelaku industri telekomunikasi telah menggelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2011 sebesar Rp30 triliun. Dari total belanja modal tersebut, sekitar 90 persen atau Rp27 triliun dihabiskan untuk peningkatan jaringan dan layanan data.

Dari segi infrastruktur, ATSI juga mencatat terjadi peningkatan jumlah BTS di 2011 menjadi 97 ribu BTS. Sekitar 22 ribu di antaranya merupakan BTS node B (3G).

Ketua ATSI, Sarwoto Atmosutarno, mengatakan, tahun ini pertumbuhan infrastruktur bisnis layanan data dan broadband akan meningkat. Melihat hal itu, seluruh perusahaan telekomunikasi akan gencar berinvestasi di usaha broadband dengan membangun sekitar 15.000 BTS.

"Pemain industri telekomunikasi akan meningkatkan investasi di infrastruktur sekitar 50-60 persen tahun ini dibanding nilai investasi pada 2011,” kata Sarwoto dalam konferensi pers Refleksi 2011 dan Proyeksi 2012 di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Jumat, 13 Januari 2012.

Sarwoto menuturkan, selama kurun 2012, operator seluler diprediksi lebih banyak memprioritaskan pembangunan infrastruktur layanan data. Perusahaan telekomunikasi tidak dapat lagi mengandalkan pendapatannya dari layanan suara dan pesan singkat (SMS) mengingat penetrasi layanan tersebut sudah mengalami perlambatan.

"Tahun 2012, perusahaan telekomunikasi akan masuki layanan data," ungkapnya.

ATSI mencatat, penetrasi suara dan SMS, saat ini sudah tergolong tinggi yaitu mencapai 110 persen. Hingga akhir 2011, jumlah pelanggan seluler di Indonesia mencapai lebih dari 240 juta pelanggan. Dari jumlah itu, kontribusi terbesar masih diberikan oleh pelanggan prabayar yang mencapai 95 persen.

Selain itu, angka pemakaian percakapan suara telah mencapai 180 miliar menit percakapan. Jumlah SMS mencapai 260 miliar unit SMS dengan jumlah transaksi data mencapai 27 ribu tetrabyte.

"Pendapatan rata-rata tiap pelanggan (ARPU) juga kecil yakni sekitar Rp20 ribu per bulan. Melihat kenyataan bahwa jumlah pelanggan telah melebihi jumlah penduduk di Indonesia, maka mobile broadband akan menjadi bisnis utama bagi industri telekomunikasi," kata dia. (art)

Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga
Badak Taman Nasional Ujung Kulon

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

Di lahan konservasi tersebut, badak Jawa yang dilindungi itu jadi target perburuan liar dan cula nya dijual ke Jakarta secara ilegal dengan nilai ratusan juta rupiah.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024